[20]

75.4K 1.7K 50
                                    

Happy reading!! ^^

Naya dan Vano telah sampai di rumah orang tua Vano. Mereka mulai masuk ke dalam rumah karena memang di dalam ramai, mungkin udah pada dateng.

"Assalamualaikum Naya Vano datangg" teriak Vano saat berada di ruang tamu.

"Waalaikumsalam" jawab semua orang yang ada di sana.

"eh sayang, barusan sampe?" tanya mama Vano kepada Naya.

"iya ma barusan aja sampe"

"oh gitu ya, lupa sama anak sendiri"

"loh ini siapa sayang?" canda mama Vano sok tidak mengenali anaknya itu.

"gatau ma tadi nemu di jalan, kasian kalo aku tinggal sendirian tadi, jadi aku ajak kesini sekalian"

"oalaahhh nemu ternyata"

"OMAYGATTT AMPUN DEH JENG! AKU INI SIAPA? ANAK PUNGUT?" teriak Vano.

"eh kamu udah tau ternyata, padahal mama sengaja sembunyiin dari kamu loh," Vano memutar bola matanya malas.

"yaudah ni udah lengkap kan, kita mulai aja acaranya" ucap tante Kinan.

Jadi ini tuh gini silsilahnya mama Vano itu anak kedua, mama punya satu kakak cowo dan 2 adik cewe. Kakak dari mama namanya Roni, dan 2 adik cewe namanya Kinan sama Mona.

Setelah acara arisan keluarga selesai, semua yang ada disana masih berada di ruang tamu yang lumayan luas. Ngobrol-ngobrol tentang kegiatan mereka atau apapun itu, sekarang Naya juga sedang uji nyali berhadapan dengan tante Mona.

"oh ini pengantin baru yang abis honeymoon, udah jadi belom?" ucap tante Mona dengan nada menyindir.

"belom tan," jawab Naya.

"yah percuma dong honeymoon, cuma buang buang duit tapi gaada hasil"

"gaada yang instan kali tan, makan mie instan aja harus dimasak dulu. Lagian gapapa buang buang duit, duit kita juga masih banyak kok " Vano tiba-tiba nimbrung.

"ngga subur ya? atau mandul?"

"nikah aja belom ada setengah tahun udah dibilang mandul gara-gara belom dapet momongan, tante sehat?" -Vano

"ya sehat lah, bisa liat sendiri kan"

"oh Alhamdulillah kalo sehat, kirain gila"

"ish Van jangan gitu" Naya menyenggol lengan Vano.

Setelah itu tante Mona pergi meninggalkan mereka berdua, ia merasa skak mat kalo bicara sama Vano. Jadi mending pergi daripada darah tinggi. Vano mengajak Naya ke kamarnya yang kosong sejak ia tinggal di rumahnya sendiri.

"YAHAHAHAHA tekanan batin dia"

"Van"

"udah sayang jangan dipikirin, gapapa biarin si anjing menggonggong"

"tapi aku takut kalo yang diomongin tante Moneng itu beneran"

"engga sayang, kamu itu sehat cuma emang belom waktunya si debay muncul, jangan dipikirin lagi ya" Vano memeluk Naya erat.

Entah mengapa tiba-tiba air mata Naya mengalir membuat kaos yang Vano kenakan basah. Mungkin sensitif gara gara menstruasi kali ya, moodnya naik turun gitu.

"udah jangan nangis sayang, kaos aku basah ini"

"gapapaaaaa aku lagi pengen nangis"

"tuh tuh ingusnya keluar"  Naya langsung menarik kaos Vano untuk mengelap hidungnya.

Baby Boy || AlvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang