[16]

94.7K 2.2K 43
                                    

Happy reading!! ^^

Hari ini Naya dan Vano ingin jalan-jalan lagi ke pantai, gatau kenapa mereka suka banget sama pantai, kalo ngeliat ombak ombak gitu tuh rasanya tenang, damai, semua masalah serasa hilang sejenak.

Saat sampai di pantai, mereka bermain pasir dan sesekali mencelupkan diri di tepi.

"sayang sini deh, aku mau buat tulisan pasir ala ala film romantis,"

"cari ranting dulu dong," lalu pandangan Vano menyusuri sekeliling, ada ranting dari pohon yang lumayan dekat dengan tempat mereka berada.

"ih itu ada cangkang kerang cantik banget"

"ambil Nay, dikumpulin trus bawa ke sini buat hiasan hiasan"

"kan mau aku koleksi, bawa pulang"

"ya ampun kamu ada ada aja, mana ada ngoleksi cangkang kerang"

"ada tauuu, kalaupun gaada yaudah berarti aku orang pertama yang mengoleksi cangkang kerang" Vano menggelengkan kepalanya tak menyangka.

"yaudah itu kumpulin trus dicuci bawa pulang"

"nanti aja ah kalo mau balik"

Vano masih sibuk membuat sebuah tulisan pasir menuliskan nama mereka berdua menggunakan ranting.

"nah udah jadi yeay"

"aaaa lucu bangettt, Naya Vano"

"sayang ayo sini!" teriak Vano yang ternyata sudah nyebur ke air.

Naya berlari ke arah Vano yang berenang di tepi, namun saat ingin sampai Naya malah tersandung membuat ia nyungsep di depan Vano.

"AHAHAHA pelan pelan sayang, sini sini bangun" Vano membantu Naya berdiri.

"aku jatoh kok diketawain sih," Naya melipat kedua tangannya di depan dada sambil memalingkan mukanya ke arah lain.

"soalnya kamu jatohnya lucu kaya anak kecil,"

Vano menarik wajah Naya, mendekatkannya dan mengecup singkat bibirnya.

"dasar Vano kang nyosor"

"gapapa dong, kan aku nyosornya cuma sama kamu"

"iya deh iya, yaudah ayo nyemplung ke sana yang agak daleman" Vano menggandeng tangan Naya untuk berjalan bersamaan.

"ih Van tapi ini dalem banget, kan aku pendek"

"sini sini aku gendong" Vano menggendong Naya di depan, Naya melingkarkan tangannya di leher Vano dan kakinya melingkar di pinggang Vano.

"aku berat loh, nanti kamu capek"

"enteng banget kaya gini bilang berat,"

"soalnya aku gendutan, kan tambah berat"

"sayang sayang dengerin aku, jangan pernah bilang kamu gendutan lah, pendek lah, jerawatan lah, semua orang itu punya kekurangan. Tapi kekurangan kamu tu kelebihan buat aku Nay, apapun keadaan kamu tuh Vano tetep sayang sama kamu"

"kenapa kekuranganku bisa jadi kelebihan buat kamu?"

"nih kalo kamu pendek kan lebih enak buat dipeluk, kalo kamu gendutan pipi kamu ikut tambah gembul biar bisa aku mainin, kalo kamu jerawatan itu gatau kenapa malah cantiknya nambah Nay beneran aku ngga boong, kata orang sih jerawat itu bagaikan bintang di langit malam, kalo langit tanpa bintang kan jadi ngga indah"

Naya semakin mengeratkan pelukannya, ia tersenyum saat Vano menyelesaikan kalimatnya.

Dengan tiba-tiba Naya menangkup wajah Vano dan melumat bibirnya. Keduanya saling melumat di bawah langit yang berwarna jingga, matahari mulai tenggelam seakan-akan tak ingin mengganggu mereka berdua.

"Vano, i love you"

"i love me too"

Naya menangkup wajah Vano lagi, bukan ingin mencium Vano melainkan menekan kedua pipinya sehingga bibirnya seperti terjepit, lucu bangettt.

Setelah itu Naya menelusupkan wajahnya pada ceruk leher Vano. Diam-diam ia juga mencium leher Vano sengaja.

"hhhh geli sayang"

"Vano, aku ngantuk"

"yaudah kita balik ke penginapan, trus mandi dulu, makan baru bobo okeyy" Vano berjalan ke tepi pantai tempat ia menulis pasir tadi.

"bentar turunin aku bentar,"

"mau apa sii" ucap Vano menurunkan Naya dari gendongannya.

"kan mau ngumpulin cangkang kerang hehe"

"tadi katanya ngantuk, sekarang semangat banget ngumpulin cangkang kerang" Vano mengamati Naya yang sedang mengumpulkan cangkang kerang yang ia maksud.

"nah udah, ayo balik"

"ganti gendong balakang aja sayang, ayo keburu malem" Vano berjongkok agar Naya lebih mudah naik ke punggungnya.

"leggo captain!!"

《~~~》

Setelah sampai di penginapan, mereka langsung mandi membersihkan badan dari pasir pasir pantai dan mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer.

Naya berbaring di atas ranjang sambil memainkan ponselnya dengan Vano yang memeluk pinggangnya. Mereka juga sudah makan malam, jadi tinggal santai santai trus tidur.

"hayoloo tadi siapa yang bilang ngantuk?"

"Naya" Naya mengacungkan jarinya ke atas.

"kok sekarang malah main hp?"

"ngantuknya udah ilang"

"ngintiknyi dih iling" cibir Vano.

"ih Van liat nih lucu banget kan? Ini anaknya tante Dian, adeknya papa" Naya menunjukkan layar hp nya yang menampilkan instagram milik tante Dian yang berisi foto Fira anaknya.

"namanya siapa? lucu banget, cantik lagi"

"namanya Fira, dulu sering main ke rumah tapi sekarang udah jarang gara gara tante Dian'nya sibuk"

"kamu pengen debay kaya gitu? beli yuk"

"ngaco! aku pengen punya 3 deh"

"sabar okeyy, masih proses pembentukan AHAHAHA"

....

Setelah diam beberapa saat, akhirnya Vano mengangkat suara lagi.

"sayang"

"hmm?"

"Vano mau nenen, udah lama engga nenen"

"yaudah buka aja, biasanya juga langsung nyomot"

"hihi okeyy siap laksanakan" Vano membuka kaos beserta bra yang dikenakan Naya.

"awshh jangan digigit sayang, sakit tau" Naya mengelus rambut Vano.

Plop

"sowwy, soalnya kenyel kenyel gitu kan jadi gemes" setelah mengatakan itu, ia melanjutkan kegiatan menyusunya lagi.

"ngenyotnya pelan pelan aja, aku mau bobo" Vano menangguk masih dengan kenyotan puting Naya yang ada di mulutnya. Naya mengecup dahi Vano yang ada di depan dada'nya.

Plop

"good night sayang, ngga perlu mimpi yang penting bisa tidur nyenyak" Vano mengeratkan pelukannya dan mengenyot puting Naya kembali.

"huum selamat malam juga Vano" Naya membenarkan posisi tidurnya.

Next
.
.
.
.
.
.
TBC yuhuu

Dikit banget ya? maap maap otak lagi buntu. Maap juga kalo ngebosenin, ya gimana ya belom berpengalaman soalnya.

Rasa ingin up tapi masih sibuk, yaudah lah ya jadinyaa aku nulis seadanya dan ngga nyambung juga.

Jangan lupa voment!!! see you gengs👋

Baby Boy || AlvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang