[15]

109K 2.3K 29
                                    

Happy reading!! ^^

Jam menunjukkan pukul 09.32 namun Naya dan Vano masih meringkuk di atas ranjang kamarnya. Naya lah yang bangun duluan, ia melepas kenyotan Vano dari putingnya. Lalu memindahkan kepala suaminya itu ke bantal yang ada di sebelahnya.

"bangun sayang, udah siang ini" Naya menyugar rambut Vano ke atas.

"nggghhh bentar lagi, aku masih ngantuk" Vano mengubah posisi tidurnya sambil memeluk pinggang Naya.

"ih liat itu udah jam berapa, langsung mandi aja biar seger ngga ngantuk lagi"

"iya iya bentar sayang, nyawaku belom pada ngumpul"

"mana ada ngumpulin nyawa"

"oiya ngga bakal ngumpul, kan separuh nyawaku ada di kamu" Vano tertawa dengan suara khas orang bangun tidur, bikin ambyar banggg!!!

"pagi pagi udah gombal ni buaya sawah, udah sekarang mandi dulu sana nanti gantian aku"

"mandi bareng dong sayang"

"GAADA! awshh" Naya merintih saat ingin bangkit dari ranjang.

"eh eh kenapa?" Vano segera memegang pundak Naya yang hampir tumbang, canda tumbang.

"masih sakit banget itunyaaa hiks..hikss" Naya menangis menahan sakit di bagian bawahnya.

"maaf maaf sayang, aku mainnya kasar banget ya? maaf,"

Vano berulang kali mengucapkan kata maaf sambil mengecup dahi Naya lalu memeluknya erat, wajah Naya ia sandarkan di dadanya yang  bidang.

"kamu ngga salah kok, katanya kalo pertama kali gituan kan emang sakit"

"yaudah mandi dulu ya, aku gendong sini sekalian barengan mandinya"

"engga ah Van kam-AAAA" Vano langsung menggendong Naya ala bridal style ke kamar mandi, ia mendudukkan Naya di atas closet yang tertutup.

"udah kamu duduk aja di situ, biar aku mandiin"

Vano mulai memandikan Naya pelan-pelan agar tak kesakitan, ia merasa bersalah kepada istrinya itu. Setelah selesai, gantian Vano yang mandi, tapi ia mandi sendiri.

Keduanya sudah mandi, tinggal bersantai santai ria. Kali ini Naya ingin nobar film sama Vano, kayanya enak nonton di rumah daripada di bioskop, karena kalo di rumah kan bebas ngapain aja, cuma bedanya ini bukan di rumah melainkan di penginapan.

Mereka nonton film apa aja yang penting jangan film merah, eh biru. Tv nya juga berada di depan ranjang jadi tinggal tiduran sambil nonton film Disney. Tangan mereka saling bertautan, setengah badan tertutup selimut dan punggung yang bersandar di kepala ranjang.

 Tangan mereka saling bertautan, setengah badan tertutup selimut dan punggung yang bersandar di kepala ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naya juga menyandarkan kepalanya di bahu Vano. Ia mendusel-dusel'kan kepalanya manja.

"Van coba liat tangan kamu,"

Baby Boy || AlvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang