Happy reading!! ^^
"Nay aku mau ke kamar mandi bentar, tolong jagain Aqila ya" ucap Deon.
"iya kak tenang aja aku jagain kok"
"jangan sampe ngilang kaya Gia AHAHAHA" Deon berjalan masuk ke kamar mandi pria sambil tertawa.
"ish ngeselin banget, kan tadi Gia yang ngilang bukan aku yang ngilangin" ketus Naya pelan.
"Aqila Gia sini aja mainnya jangan jauh-jauh nanti kak Nay dimarahin om Deon" oiya Aqila ini keponakan Deon, anak dari kakak pertamanya. Dia anak ketiga dari 4 bersaudara, kakaknya nitipin Aqila untuk sementara waktu karena mereka ada urusan pekerjaan.
"kakak pacarnya om Deon ya?" tanya Aqila dengan wajah polosnya.
"ih bukan, Aqila kok tau pacar pacaran yang ngajarin siapa hayoo" balas Naya.
"om Deon pernah bilang 'kamu kalo nyari pacar harus yang ganteng kaya om Deon, jangan kaya papa kamu' gitu"
"terus?"
"terus Ila tanya pacar itu apa, kata om Deon pacar itu orang ganteng atau cantik. Nah kak Nay kan cantik, berarti kak Nay ini pacarnya om Deon?"
"yaampun sayanggg bukan gitu, jangan dipikirin lagi ya hehe lanjut main aja gih"
"ngomongin apa kalian?" tanya Deon setelah kembali dari kamar mandi.
"e-engga, gapapa kok itu tadi Aqila nanya sesuatu"
"nanya ato ngomongin aku?" Deon memasang wajah jail.
"emm cuma nanya kok"
"HAHAHAHA becanda kali Nay, kenapa jadi gagu gitu"
"eh kak udah sore nih, aku pamit pulang dulu ya, takut Gia dicariin mamanya"
"oh oke, aku boleh minta nomer atau id line kamu? udah ganti kan, buat ngabarin kalo mau main ke rumah kapan-kapan"
"boleh kok" lalu Naya memberitahu id line nya kepada Deon.
"oke makasih Nay, ayo aku anter sekalian pulang"
"eh engga, makasih kak tapi aku udah pesen taxi online"
"yaudah kalo gitu hati-hati ya, Ila itu temennya mau pulang, mainnya kapan-kapan lagi okeyy" Deon mengalihkan pandangannya ke arah dua gadis kecil yang masih asik bercengkrama.
"yahhhh oke deh, dadah Gia" ucap Aqila tak bersemangat.
"mainnya besok lagi ya Aqila sayang"
"oke kakak cantik" Naya tersenyum manis mendapat panggilan sekaligus pujian dari gadis kecil itu.
Gia maupun Naya melambaikan tangan ke arah Deon dan Aqila. Mereka mulai meninggalkan cafe untuk kembali pulang ke rumah orang tua Vano.
Sedangkan Deon, ia masuk ke dalam mobil bersama Aqila lalu mengaktifkan ponselnya untuk melakukan sesuatu hal.
《~~~》
Naya masuk ke dalan rumah dengan menggendong Gia seperti ibu dan anak, mereka sampai di rumah pukul 4 sore. Karena hari sudah mulai gelap, Naya mengajak Gia untuk segera mandi dan membersihkan diri sebelum adzan Maghrib berkumandang.
"sayang mandi dulu yuk, keburu malem nanti dimarahin mama"
Tante Moneng ni gatau waktu kali ya, dari pagi sampe sekarang belom balik dari rumah temennya, lupa kalo punya anak juga ngga keurus. Lah kenapa jadi saya yang esmochi? oke lanjut.
"mandi sama kakak ya"
"yaudah ayo mandi sama kakak"
"ih enak-enakan mandi bareng aku ngga diajakin, ga ga ga gabole mandi bareng" Vano tiba-tiba nimbrung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy || Alvano
Fiksi RemajaWarning area 1821!!!🔞 "Nay mau ini boleh ngga?" ucap Vano memohon kepada Naya sambil menoel noel bagian dada istrinya itu. "ngga ngga, apaan yang ada enak di lo rugi di gue." gerutu Naya menanggapi bayi besarnya ini. "ih kok gituu, jadi istri tu ha...