Jangan lupa dukung author dengan vote dan komen, ya.
***
Mobil Taehyung terparkir rapi di garasi mobil Yoongi. Taehyung berlari ke samping mobil membukakan pintu untuk sang adik.
"Terimakasih kasih, Oppa!" balas Tzuyu.
"Kau tahu cara berterima kasih yang benar." Taehyung memberi kode.
Tzuyu memutar bola matanya malas. Ia mendekat kan wajahnya pada Taehyung, mengecup singkat pipi Taehyung yang sangat lembut itu.
"Apa yang kalian lakukan di depan rumahku?" tanya Yoongi dari balkon kamarnya. Pria itu sudah berada di sana saat mobil Taehyung memasuki area rumahnya.
(Maafkan picture-nya yang nggak sesuai dengan cerita)
Taehyung dan Tzuyu spontak menoleh secara bersamaan ke atas. Di atas sana, Yoongi menatap kesal Taehyung.
"Ayo." Taehyung menggenggam tangan adiknya.
Sikap Taehyung terhadap Tzuyu akan selalu berbeda di setiap tempat. Jika itu di rumah ia akan selalu mengusili adiknya, tapi jika di depan publik ia akan memperlakukan adiknya seperti ratu. Memperlihatkan bahwa ia sangat menyayangi adiknya.
Tidak ada yang boleh menyakiti adiknya, siapapun itu. Jika sampai itu terjadi, maka Taehyung tidak akan tinggal diam. Walaupun Taehyung sering menjahili adiknya, percayalah bahwa Taehyung sangat menyayangi adiknya itu, sangat sayang melebihi rasa sayangnya pada dirinya sendiri.
"Tzuyu!" Sana langsung berlari memeluk sahabatnya.
"Kalian bertingkah seolah tidak bertemu bertahun-tahun." Yoongi mencibir dengan nada datarnya.
"Aku tidak meminta pendapatmu," balas Sana, ketus. Matanya memandang Yoongi dengan sinis.
Sana langsung mengajak Tzuyu menuju kamarnya. Ia ingin memperlihatkan koleksi baru novelnya yang baru saja datang dari toko online.
"Oppa aku ke kamar Sana." Tzuyu memberitahu Taehyung.
Taehyung mengangguk pelan. "Hm, jangan membuat ulah di kamarnya." Taehyung mengingatkan.
Wajah Tzuyu langsung berubah, apa ia selalu membuat keributan? "Ya," balas Tzuyu.
Begitu tiba di kamarnya, Sana langsung mengunci pintu kamarnya sembari menarik tangan Tzuyu dengan semangat.
"Pelan-pelan, tanganku bisa lepas dari tempatnya jika kau menarikku seperti itu." Tzuyu protes sambil mencebikkan bibirnya.
Sana tersenyum tanpa dosa, membuat semua giginya terlihat. "Tidak menelepon Mina?" tanyanya.
"Kau saja," ujar Tzuyu. Gadis itu melangkahkan kakinya menuju susunan rak buku yang berisi novel.
"Akan lebih bagus jika isinya tidak hanya novel." Tzuyu menyindir sahabatnya. Kepalanya menoleh ke arah Sana yang tersenyum tanpa beban.
"Siapa yang mau membaca buku-buku lainnya? Kau tahu sendiri aku tidak suka membaca buku."
Tzuyu mencibir. "Kau tidak suka membaca buku, tapi kau sanggup membaca novel berjam-jam."
"Kalau novel itu adalah pengecualian." Sana tersenyum polos.
"Apa untungnya membaca novel?" tanya Tzuyu, heran. Tangannya menelusuri deretan Novel Sana yang tersusun rapi.
"Pertanyaan bagus. Aku kembalikan padamu. Apa bagusnya menonton film."
Tzuyu memutar bola matanya jengah. "Tentu saja karena ada pelajarannya yang bisa di petik."
Sana menjentikkan jarinya dengan semangat. ''Nah itu dia, novel juga ada pelajarannya."
Tzuyu mendekatkan wajahnya. "Pelajaran seperti apa?" tanyanya membuat Sana kelabakan.
"Pelajaran tentang ...."
Tzuyu memundurkan tubuhnya. Ia berdecak pelan. "Novelmu saja kebanyakan genre 21+. Apa yang kau maksud adalah pelajaran saat melakukan malam pertama?"
Sana tersenyum polos. "Itu kau benar!"
Tzuyu menganga tak percaya. Wajah polos Sana sangat menipu. Ternyata gadis itu suka bacaan 21+. Benar kata orang, jangan hanya menilai dari tampilan luarnya.
***
513 Kata
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my destiny ( On Going ) || Taetzu
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 18+ 📎ON GOING ✅ 📎SLOW UPDATE ✅ 📎UPDATE 2 KALI SEMINGGU ✅ Jadwal update : Senin & Kamis ✔✔✔✔✔✔✔✔✔✔ Karena suatu keadaan membuat Tzuyu yang dulunya ceria menjadi pendiam. Dia ... menjadi korban pelecehan salah satu teman ka...