Keesokannya Kiara yang bangun sedikit terlambat dan tidak bisa memasak, ia hanya sempat menghidangkan sarapan roti dan susu untuk dirinya dan Nathan.
Nathan yang paham akan hal itu ia pun diam tanpa protes dan melahap roti yang ada ditangannya."Mau bareng gak?" Tanya Nathan kepada Kiara.
"Tumben lo?!" Tanya Kiara heran.
"Yaudah."
"E-eh i-iya iya gue bareng tapi ntr turunin gue di halte samping sekolah." Jelas Kiara
Tanya membalas omongan Kiara, Nathan beranjak dari meja makan menuju ke garasi untuk mengabil motornya. Tanpa ingin membuang waktu Nathan melajukan motornya agar cepat sampai.
"E-eh stop turun sini aja." Pinta Kiara melirim kanan kiri depan belakang agar tidak ada yang mengenalinya.
"Ngapain lo?!" Ketus Nathan dengan heran.
"Udah diem sana lo pergi!"
***
"Ra besok pemilihan Ketua Osis btw adek lo jd ikut nyalonin Ketua Osis? Tanya clay kepo.
"E-eh e-nggak jadi keknya." Ucap Kiara ragu.
"Yaelah jdi gak seru besok." Ucap clay malas.
Omongannya terputus dikarnakan bel masuk sudah berbunyi dan pelajaran pertama kini Kimia karna pak joko terkenal dengan tegasnya maka mau tidak mau ketiga cewek itu harus mendengarkan pelajarannya dengan fokus.
Karna memang pak joko guru yang tegas, sekalipun membuat kegaduhan entah itu tidur atau tidak fokus maka hukuman yang terkenal ngeri pun keluar dari mulut pak joko.
Saat dirasa pelajara Kimia sudah mulai habis, kini setiap siswa mempersiapkan dirinya untuk menuju kantin mengisi amunisi di perutnya.
"Kalian berdua ke kantin kan?" Tanya Kiara kepada viola dan clay.
"Iya lo mau nitip?" Ucap viola
"Tumben lo gak ke kantin?" Tanya clay heran.
"Males ngantuk gue" jawab Kiara dengan alibinya. Ia hanya ingin menghindari Brian agar tidak mendekatinya lagi.
"Okeh dah kita ke kantin dulu ya."
Kiara menjawab dengan anggukan dan kembali menjatuhkan kepala diatas meja yang sudah beralaskan tas yang kini bantal.
10 menit berlalu kini Kiara yang terlelap dari tidurnya seketika tersentak kaget dan membuatnya sakit kepala. Saat ingin membuka matanya samar-samar ia di kagetkan dengan keberadan Nathan tepat di depan posisinya saat ini.
"Hp lo rusak?!" Tanya Nathan dingin.
"Lo ngerusak waktu tidur gue cuma tanya hal gajelas kayak gini?!!!" Ucap Kiara menatap tajam.
"Gue tlp lo 10 kali karna ada hal penting dan lo gak jawab dari tadi."
"Gue silent ada apasi?! Untung di kelas cuma ada gue doang mending lo cepet-cepet keluar deh males gue berurusan sama lo di sekolah!" Jelas Kiara.
"Mama nanti kerumah." Jawab Nathan datar dengan melangkahkan kakinya keluar kelas.
"HAH??!!! SERIUSAN LO?!!" Teriak Kiara kepada Nathan yang sudah pergi meninggalkan kelas.
***
Sesampainya di rumah Kiara yang mondar- mandir menunggu kedatangan Nathan kini kalut dengan cemas pasalnya Nathan sampai saat ini belum menampakkan batang hidungnya di teras rumah.
Kurang 1 jam lagi mamanya bakal kerumah untuk mengunjungi Nathan dan Kiara dan melepas rindu kepada anaknya.
Saat dirasa Nathan sudah pulang dari sekolah dengan cepat Kiara menghampiri sang suami untuk menanyakan kamar yang terpisah saat ini.
"Gimana?!" Ucap Kiara cemas.
"Apa?"
"Mama mau kesini dan kamar lo sama gue kepisah."
"Kalo lo mau yaudah biarin biar mama tau." Jawab Nathan santai."
"GILAA LO YA?!!"
"Terus? Mau pindah ke kamar gue? Boleh sih tapi lo sendiri yang angkat semua barang lo." Jelas Nathan dengan muka santainya.
"Bgsd ni cowok! Dari awal lo pengen nyiksa gue kan!"
"Gue sih gak maksa." Ucap Nathan dengan entengnya.
Kiara menatap Nathan dengan raut wajah penuh emosi, kini ia berjalan menuju kamarnya untuk membereskan baju dan perlengkapan lainnya untuk dibawa ke kamar Nathan.
"Dimana-mana istri dijadikan ratu ini malah dijadikan babu!" Batin kiara.
Ketika memasuki kamar Nathan, Kiara dibuat kaget dengan seisi yang ada di dalam kamar Nathan. Pasalnya semua barang maupun warna cat dinding sangat teduh dan rapi dengan pemilihan warna putih dan abu-abu.
"Kenapa bengong?" Ketus Nathan dengan tatapan dinginnya.
"Gue capek!!" Sentak kiara.
"Di tata yang rapih gue gak mau kelihatan berantakan."
"Iya tuan!!" Jawab Kiara penuh penekanan.
***
Kini Mama Kiara yang sudah datang ingin menjenguk anak dan menantunya sangat antusias memeluk Kiara dengan erat "Ara gendutan ya skrg pasti bahagia banget jadi istri Nathan yang tampan ini."
"Anakmu jadi babu disini tolong take me back ma." Batin kiara
Kiara pun menjawab dengan anggukan dan tersenyum hambar kepada mamanya sambil melirik kearah Nathan yang berada di sampingnya.
"Eh iya kalian belum makan kan? Ini mama bawain makanan dari rumah sekalian masakin kesukaan Ara." Ucap mamanya.
"Seriusan ma??? Kebetulan dari tadi laper belum makan."
"Nak Nathan sini makan bareng kamu pasti juga laper kan."
"Iya ma nanti Nathan nyusul mau ganti baju dulu." Jelas Nathan dan pamit untuk kembali ke kamarnya.
Ketika ingin mengambil baju, kini pikiran Nathan dibuat bingung dengan pembicaraan Mertuanya kepada Kiara. Ia pun menepis pikiran yang membuatnya kebingungan dan melangkah keluar kamar untuk menemui Mama Kiara dan makan bersama.
Disela-sela perbincangan mereka, Kiara seketika menanyakan kabar sang adik kepada mamanya "Gimana kabar Keenan ma? Apa baik-baik aja kalo dirumah?"
"Yah kayak biasanya tapi skrg udah jarang keluar malam."
"Syukur deh kalo gtu, oh iya mama mau nginep disini berapa hari?"
"Dua hari kayaknya, boleh kan ? Gak ganggu kalian?"
"Boleh dong ma, lagian kalo cuma kita berdua doang gaenak rumah kayak kurang rame." Jawab Nathan dengan hangatnya.
***
Jangan lupa kasih vote ya 😍
Terima kasih yang sudah mau membaca karya ku 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Novela Juvenil"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...