Chapter 20 : Engagement

556 84 2
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Tepat hari ini, pertunangan Kim dan Leon akan digelar. Para tamu undangan sudah memasuki ballroom dan menempati meja yang sudah ditandai sebelumnya, media juga turut serta untuk meliput acara tersebut.

Venue yang dipilih adalah The Greenwich Hotel, corak yang mendominasi serba cerah bertabur bunga. Sedangkan untuk backdrop-nya berwarna keemasan dengan inisial calon kedua mempelai di bagian tengahnya.

Mewah dan elegan, inilah sebutan yang cocok untuk menggambarkan keseluruhan dari dekorasi yang memenuhi hotel.

*****

Kim sendiri masih berada di make-up room, bersama dengan Livy yang juga sedang di dandani. Ruangan itu penuh oleh make-up artist, hairstylist, dan juga designer ternama yang didatangkan langsung untuk mendandani Kim. Bahkan Emma juga turut serta mengawasi agar tidak ada kesalahan sedikitpun.

"Oh My God! Kau cantik sekali, aku yakin Leon tidak akan bisa mengedipkan matanya setelah melihatmu." Emma menatap Kim, sangat terpana dengan penampilan wanita itu.

"Benar sekali, Kim. Wajahmu itu sudah cantik walau tanpa make-up, hanya dengan sedikit sentuhan, semua tamu pasti akan terpana melihat penampilanmu. Tak heran kau menjadi model papan atas yang selalu diperebutkan oleh brand terkenal untuk menjadi BA produk mereka." timpal Joanna, salah satu make-up artist terbaik.

Kim tersenyum mendengar penuturan dua orang itu, ia pun menatap pantulan dirinya di kaca. Polesan riasan tipis dengan gaya rambut yang disatukan dan dililit, serta headpiece manik-manik membuat tampilan Kim semakin cantik.

"Apa semuanya sudah siap?" tanya Kim pada Emma yang dipercayainya untuk mengurus segala keperluan.

"Aku sudah berkoordinasi dengan para staff organizer, semua sudah diatur seperti yang sudah kau setujui. Mereka sudah memastikan tidak akan terjadi masalah apapun." jelas Emma.

Kim mengangguk, bersamaan dengan datangnya designer yang memberitahukan bahwa gaun Kim sudah siap untuk dikenakan.

Sementara semua orang di ruangan itu sibuk dengan Kim, berbanding terbalik dengan Livy. Wajahnya diam tanpa menunjukkan ekspresi apapun saat dirias.

Ia jelas tidak sanggup menyaksikan bagaimana meriahnya pesta pertunangan ini, di saat dirinya masih mencintai Leon. Kalau saja bukan untuk menjaga nama baik keluarganya, Livy akan memilih pergi ke tempat jauh agar tidak merasakan sakit hati ini.

Ia merasa hidup seakan tidak adil padannya, seolah dirinya selalu di nomor duakan. Menurutnya Kim selalu menjadi wanita beruntung dalam hal apapun.

Ambitious Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang