*****
Kim bersandar di kepala ranjang, tatapannya menerawang jauh ke jendela. Sejak tadi ia sama sekali tidak menyentuh sarapan dan susu hangat yang sudah Alberta siapkan.
Kim bahkan tidak mengizinkan William untuk memasuki kamarnya. Setelah kejadian di saat ia meninggalkan villa, beruntung Kim berhasil sampai di rumah walau memakan waktu yang cukup lama. Ia baru tiba dini hari menggunakan taksi yang ia dapat dengan susah payah karena area sekitar villa sangat sepi dan jarang dilewati oleh kendaraan.
Kim beranjak dari ranjang dan duduk di depan meja riasnya. Ia menatap pantulan dirinya di cermin, kantung matanya terlihat jelas akibat tidak tidur dan wajahnya tidak menggambarkan seorang Kimberly yang selalu tampil on point di manapun dan kapanpun.
Baru saja akan kembali ke ranjangnya, tiba-tiba pintu kamar Kim terbuka secara paksa hingga suara keributan menusuk indera pendengarannya.
Pelakunya sudah dapat dipastikan, Leon dan Edward.
"Maafkan saya, Nona. Saya sudah mengatakan kalau Nona tidak ingin diganggu, tapi-"
"Tidak apa-apa, keluarlah."
Alberta yang merasa tidak enak segera menyingkir dari tempat itu.
"Kim, bagaimana keadaanmu?" tanya Leon lebih dulu, ia baru saja mendapat kabar dari William bahwa Kim sudah tiba di rumah dengan keadaan kurang baik. Itu tentu saja membuat Leon segera mengabari Edward.
Tanpa menghiraukan keduanya, Kim dengan santai berjalan ke arah balkon menatap pekarangan rumahnya dari atas. Menghirup udara segar untuk menenangkan pikirannya.
Leon yang tak mendapat jawaban, segera menyusul Kim. Memegang bahu gadis itu dan membaliknya agar mereka berhadapan. Tatapan keduanya bertemu, entah apa yang ada dipikiran mereka berdua.
Edward yang menyadari keadaan yang sepertinya tidak pantas kalau ia tetap di situ, segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar Kim.
"Maaf," ucap Leon memegang kedua tangan Kim, jika biasanya ia akan mendapat perlakuan kasar dari gadis itu saat ia melakukan kesalahan, maka berbeda sekarang. Kim sama sekali tidak menolak, tapi ada yang berbeda, tatapan Kim tidak seteduh biasanya. Leon tahu betul bagaimana gadis itu, dan ini bukan Kim seperti biasanya.
"Sudah selesai?"
Leon kehabisan kata-kata, Kim kembali berubah 180% seperti kebiasaannya. Diam tak tersentuh, inilah yang paling ditakuti Leon, ia akan dengan senang hati menerima amukan Kim daripada harus didiamkan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambitious Girl (END)
ChickLitIa benci menjadi biasa saja, kesempurnaan merupakan hal yang sangat ia sukai. Baginya, kegagalan tidak akan pernah ada dalam kehidupannya. *** Kimberly Watson, gadis yang sangat berambisi agar segala tujuannya tercapai. Hidupnya yang dipenuhi kemewa...