*****
"Kapan kalian akan menikah?"
Kim hampir saja tersedak kalau saja Leon tidak segera memberikan air putih padanya. Mereka sedang sarapan bersama dan ucapan spontan ayahnya tentu membuat Kim terkejut. Bagaimana tidak? Mereka baru saja bertunangan dan perlu waktu untuk mengurus pernikahan. Sementara ia dan Leon juga masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
"Ayah, tidak perlu terburu-buru. Lagipula mempersiapkan pernikahan itu butuh waktu yang cukup lama."
"Kita bisa menyewa banyak orang untuk mengurusnya, jadi kau dan aku tidak perlu turun tangan langsung." timpal Leon yang langsung dihadiahi tatapan tajam Kim.
"Bagaimana pun juga, kita harus ikut andil dalam segala prosesnya. Aku ingin sebuah pernikahan yang memang benar-benar bisa kita ingat dan memiliki memori yang tak akan terlupakan." balas Kim lagi, tentunya ia tidak mau jika pernikahannya dikerjakan asal-asalan. Bukannya ia tidak ingin segera menikah, hanya saja masih banyak pekerjaan yang harus diurusnya sebelum mengambil cuti untuk mengurus pernikahan.
"Lebih cepat lebih baik, bukan? Ayah ingin segera menggendong cucu, umur Ayah semakin menua dan tentunya Ayah tidak ingin melewatkan kesempatan untuk melihat cucu pertama darimu nanti." William kembali menggoda Kim hingga putrinya itu tersenyum malu. William cukup senang karena ia bisa melihat Kim kembali ceria seperti saat kecil.
"Pipimu merona," Leon semakin mengompori.
"Berhenti merusak suasana sarapan pagi ini!" Kim memasukkan potongan besar steak ke dalam mulutnya lantaran kesal digoda oleh Ayah dan juga Leon.
Berbeda dari ketiganya, Livy sejak tadi hanya murung tanpa bicara apapun. Di satu sisi ia merasa cemburu melihat keromantisan antara Leon dan Kim, di sisi lainnya ia sedang memutar otak untuk mendapatkan uang 1 juta euro dengan cepat. Ia mungkin bisa saja memintanya dari William, tapi Ayahnya itu tidak akan memberikannya langsung kalau tanpa alasan yang jelas, terlebih nominal uang yang akan dimintanya bukanlah sedikit.
"Apa kemarin kalian berdua pergi bersama?" tanya William.
"Iya, semalam kami berkencan lalu malamnya Leon mengajakku dinner di yacht. Aku tidak menyangka dia pria se romantis itu." jawab Kim, ingatannya kembali berputar bagaimana ia dan Leon begitu romantis malam itu.
William mengangguk, ia sebenarnya sudah mengetahui hal itu dari Julia, hanya saja ia ingin memastikan.
"Aku sudah selesai, kalau begitu aku pamit dulu."
Livy segera beranjak dari duduknya, ia merasa tidak ada gunanya berlama-lama di sana tanpa ada seorang pun yang menganggap keberadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambitious Girl (END)
ChickLitIa benci menjadi biasa saja, kesempurnaan merupakan hal yang sangat ia sukai. Baginya, kegagalan tidak akan pernah ada dalam kehidupannya. *** Kimberly Watson, gadis yang sangat berambisi agar segala tujuannya tercapai. Hidupnya yang dipenuhi kemewa...