Chapter 50 : Plan

690 77 5
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Apa lagi yang ditunggu? Wanita itu harus membayar apa yang sudah diperbuatnya!" Edward tidak bisa menahan emosinya, mungkin jika pelakunya adalah seorang pria, Edward pasti sudah menghabisinya sejak tadi.

Leon menyambangi kediaman Edward untuk menunjukkan video yang menjadi bukti kejahatan Livy, setidaknya sahabatnya itu harus tahu lebih dulu sebelum mereka mengambil keputusan.

"Tidak bisa sekarang, jika kita langsung mendatangi Livy, bisa saja dia akan melakukan hal di luar dugaan." balas Leon sembari memijat kepalanya, memikirkan situasi ini seakan menjadi kenyataan paling buruk dalam hidupnya. Keputusannya memilih Livy salah besar, ia pikir perasaannya pada wanita itu adalah cinta. Nyatanya, ia hanya mengagumi Livy, tidak lebih.

"Sudah kukatakan kalau kau harus memikirkan keputusanmu, tapi apa? Kau tetap teguh memilih wanita itu padahal kau jauh lebih lama mengenal Kim, kau bahkan meragukannya setelah persahabatan kita terjalin sejak kecil! Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikiranmu, sekarang kau lihat Kim. Dia sedang terbaring di rumah sakit dan itu akibat dari perbuatan kekasihmu!" Edward mengeluarkan kekesalannya, selama ini ia sudah memiliki feeling buruk pada Livy dan semuanya terbukti. Jatuhnya Kim bukanlah sebuah kecelakaan, melainkan sudah direncanakan.

Leon tidak mampu membalas kata-kata Edward, bagaimanapun ucapan Edward itu tidak salah. Ialah yang terlalu bodoh dengan terbuai oleh Livy, tanpa tahu kalau wanita itu tidak sebaik yang ia kira. Entah apa tujuan Livy melakukan itu, ia tidak akan bisa memaafkan Livy atas perbuatannya.

"Kau masih mencintainya setelah apa yang ia lakukan pada Livy?"

"Kau sudah tahu apa jawabannya, walau melakukan seribu cara pun, aku dan Kim tidak akan bisa kembali bersama setelah apa yang kulakukan padanya." Leon tertawa kecil, lebih tepatnya mentertawakan dirinya sendiri. Mungkin ia pantas diberi gelar pria terbodoh sekarang, meninggalkan wanita yang mencintainya demi wanita yang hanya menjadi objek kekagumannya.

"Baguslah, setidaknya dengan begitu kau tidak semakin menyakiti Kim dengan tetap bersamanya. Wanita itu semakin tinggi hati hanya karena kau mencintainya, dan kuharap kau tidak berubah pikiran lagi atau aku benar-benar akan melupakan kalau kita pernah saling mengenal." ancam Edward tegas, kali ini ia tidak akan membiarkan Leon jatuh ke jurang yang sama.

"Terima kasih," balas Leon tulus, setidaknya hanya itu yang bisa ia ucapkan.

"Aku tidak akan menunggu lama lagi, jika kau bersikeras untuk menundanya. Maka aku sendiri yang akan menyeret wanita itu ke kantor polisi."

"Aku tahu, tapi banyak yang harus dipikirkan. Setidaknya paman William tidak melihat ini dulu atau kesehatannya bisa memburuk, kondisi Kim saja sudah hampir membuatnya drop, aku tidak ingin sampai terjadi hal buruk jika paman Will mengetahui kalau putrinya sudah dilukai oleh putrinya yang lain." ucap Leon, ia mungkin bisa saja menyerahkan video itu dengan segera ke kantor polisi, tapi bertindak gegabah seperti itu hanya akan membahayakan kesehatan William atau mungkin ibunya sendiri yang sudah menganggap Kim seperti seorang putri.

Ambitious Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang