*****
Satu minggu kemudian...
New York County Supreme Court
"Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri," sang protokol memberitahu kedatangan hakim beserta majelis hakim lainnya.
"Sidang pengadilan kota New York, yang memeriksa perkara pidana nomor 432258, atas nama Livy Jocelyn Watson pada hari Rabu, 29 Desember 2021 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum." Hakim membuka persidangan diikuti dengan ketukan palu sebanyak tiga kali.
Dengan begitu, dilanjutkan dengan pemanggilan terdakwa untuk masuk ke ruang persidangan dan mempersilahkan duduk di kursi pemeriksaan.
Setelah melalui tahapan awal, hakim ketua mempersilahkan jaksa penuntut umum untuk membacakan dakwaan.
"Di sini tertulis bahwa terdakwa, Livy Jocelyn Watson pada hari Minggu tanggal 1 Desember 2021 sekitar pukul 21.50. Telah melakukan sebuah perencanaan mencelakai seseorang hingga tewas. Diduga Kimberly Angeline Watson (korban) mengalami pendarahan hebat di bagian kepala setelah di dorong oleh terdakwa hingga menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut pasal 340 KUHP pembunuhan dengan rencana dengan pidana hukuman mati atau pidana seumur hidup." Jaksa penuntut umum kembali duduk setelah membacakan surat dakwaan.
Selanjutnya hakim memberi waktu bagi terdakwa atau penasehat hukumnya untuk pengajuan ekspeksi, tapi tidak ada tanggapan. Karena tidak ada keberatan, hakim kembali melanjutkan sidang yaitu tahap pembuktian yaitu pemeriksaan terhadap alat dan barang bukti yang diajukan. Dimulai dengan pembuktian oleh jaksa penuntut umum, dengan pengajuan saksi. Petugas dengan segera membawa saksi ke ruang sidang yang seketika membuat tatapan orang-orang tertuju pada saksi di depan, terutama Livy.
"Olivia Christina, saya mengingatkan agar anda memberikan keterangan yang sebenarnya sesuai dengan apa yang anda lihat dan anda dengar sendiri, dan apabila berbohong, anda dapat dituntut karena sumpah palsu." ucap hakim mengingatkan.
"Saya berjanji akan memberikan keterangan sebenarnya." ucap Olivia mantap dengan ucapannya, sekilas ia dapat melihat tatapan kecewa dari Livy. Ia berusaha tidak terpengaruh dan mengikuti sidang ini dengan baik, Olivia juga sempat melihat orang-orang yang menghadiri persidangan. Ada Leon, Edward, juga beberapa lainnya yang tidak begitu ia kenal.
"Olivia Christina, apakah benar anda berada di tempat kejadian malam itu dan melihat segalanya?"
Olivia mengangguk, sebelum berucap ia menghela napas untuk menetralisir detak jantungnya. "Ya, malam itu saya memang menerima telepon dari Livy untuk datang ke acara itu. Sesampainya di sana, tiba-tiba ponsel Livy tidak bisa dihubungi dan saya berjalan menelusuri hotel megah itu karena tidak tahu harus ke mana, lalu pada saat yang bersamaan saya mendengar suara keributan dari lantai dua dan familiar dengan suara itu. Saya mengikutinya dan melihat Kim dan Livy terlihat sedang bertengkar, lalu ... Tanpa diduga, Livy mendorong Kim begitu saja!" Olivia memegangi dadanya, matanya tidak memanas dan detak jantungnya tidak beraturan akibat pengakuan itu. Untungnya petugas segera mendekatinya dan memberi air putih untuk menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambitious Girl (END)
ChickLitIa benci menjadi biasa saja, kesempurnaan merupakan hal yang sangat ia sukai. Baginya, kegagalan tidak akan pernah ada dalam kehidupannya. *** Kimberly Watson, gadis yang sangat berambisi agar segala tujuannya tercapai. Hidupnya yang dipenuhi kemewa...