*****
Warning!! 18+
Kim meneguk sampanye miliknya sampai habis, ia duduk sendirian di sebuah bar dengan sang bartender yang bertugas mengisi kembali gelasnya saat habis.
Setelah dari rumah duka, Kim tidak langsung pulang. Ia sengaja datang ke bar untuk menenangkan pikirannya yang masih terbayang-bayang akan kejadian masa kecilnya itu.
Matanya menelisik ke seluruh ruangan yang penuh sesak dengan orang-orang yang sekedar berjoget atau bercumbu di sebuah meja, tak lupa musik keras yang memekakkan telinga.
Kim berdiri dari duduknya, berniat untuk pergi dari tempat itu karena kepalanya sudah mulai pusing. Belum ada satu langkah, tubuhnya hampir terhuyung ke belakang kalau saja tidak ada seseorang yang dengan sigap menahannya.
"Kimberly?"
Kim mengangkat kepalanya, ditatapnya sosok pria dihadapannya, tapi tidak jelas terlihat akibat cahaya minim. Terlebih matanya mulai berkunang-kunang akibat pengaruh alkohol.
"Kau siapa?"
David tersenyum miring, melihat keadaan Kim yang mabuk, membuat sebuah ide melintas di kepalanya. Ia sangat tidak menyangka akan bertemu Kim di sini dan ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan.
"Aku akan mengantarmu pulang, ayo." David menggandeng tangan Kim, yang tentu saja disambut oleh Kim dengan sukarela karena ia belum tau kondisi apa yang sebenarnya terjadi.
Bukannya ke pintu keluar, David justru membawa Kim ke depan pintu yang ternyata bar itu terhubung langsung dengan hotel saat pengunjung membutuhkan tempat yang lebih privasi.
David baru saja akan membuka akses pintu itu, tapi Kim melepaskan tautan tangan mereka.
"Kau siapa? Aku ingin pulang dan kau malah membawaku kemari, apa tujuanmu sebenarnya?"
Kim berbalik, melangkahkan kakinya untuk segera menjauh dari tempat itu tapi tangannya ditahan dan tubuhnya dengan cepat berbalik hingga menabrak dinding. Dengan cepat dan tanpa terduga, bibir mereka menyatu akibat ciuman paksa dari David.
Kim meronta, tapi tenaganya jelas tidak akan sebanding dengan seorang pria.
"Seharunya kau tidak menolaknya, Kim. Aku juga tidak akan berlaku kasar seperti ini kalau kau menurut."
David berniat menyatukan kembali bibir mereka, tapi...
Bugh!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambitious Girl (END)
Romanzi rosa / ChickLitIa benci menjadi biasa saja, kesempurnaan merupakan hal yang sangat ia sukai. Baginya, kegagalan tidak akan pernah ada dalam kehidupannya. *** Kimberly Watson, gadis yang sangat berambisi agar segala tujuannya tercapai. Hidupnya yang dipenuhi kemewa...