*****
Kim membuka mata ketika cahaya menusuk indra penglihatannya, yang pertama kali dilihatnya adalah kalau di sampingnya sudah tidak ada Leon dan tubuhnya masih polos hanya ditutupi selimut.
Kim tersenyum ketika mengingat kejadian semalam, sadar atau tidak, ia dan Leon benar-benar melakukannya. Ia langsung menggelengkan kepala agar tidak mengingat kegiatan panas itu lagi.
Kim baru saja akan segera bangkit dari ranjangnya ketika mendengar pintu kamarnya dibuka dan muncul sosok Leon yang sudah rapi dengan setelan kantornya.
"Good morning," sapa Leon dengan senyum mengembang, ia berjalan mendekati Kim dan memberikan ciuman singkat di bibir Kim.
"Kau meninggalkanku?" tanya Kim dengan wajah yang dibuat seolah-olah ia tidak terima ditinggalkan begitu saja.
Leon mengusap rambut Kim, ia justru kembali dibuat terpana dengan wajah bangun tidur Kim yang tetap cantik walau tanpa polesan make-up sedikitpun.
"Tidurmu nyenyak sekali, aku tidak tega harus membangunkanmu pagi-pagi sekali. Lagipula aku hanya pulang sebentar untuk bersiap dan datang kembali menemuimu." jawab Leon.
"Baiklah, aku tidak mempermasalahkan itu. Kau sudah sarapan?"
"Tujuanku kemari tentu saja untuk mengajakmu sarapan bersama, paman William juga sudah menunggu kita di bawah."
Kim mengangguk. "Baiklah, beri aku waktu sebentar untuk mandi dan bersiap-siap. Setelah itu aku menyusul ke bawah."
"15 menit, okay?"
"NO! Itu sangat sebentar, aku berjalan ke kamar mandi saja sudah memakan waktu 15 menit." Kim membelalakkan mata tidak percaya, Leon memberinya waktu 15 menit untuk bersiap-siap? Oh God, Kim tidak percaya jalan pikiran tunangannya itu.
Leon mengulum senyumnya. "Aku bercanda, gunakan waktumu sebanyak apapun. Aku menunggu di bawah."
Kim melilitkan selimut di tubuhnya agar tidak memperlihatkan tubuh polosnya, ia berjalan mendekati Leon dan mencium singkat pipi pria itu.
"Aku tidak akan lama," ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya.
Tidak butuh waktu lama, Kim sudah rapi dengan setelan kantornya. Ia memoleskan sedikit make-up, lalu mengambil tasnya.
Kim menuruni tangga dan netranya langsung tertuju pada Leon dan ayahnya yang sedang mengobrol dengan beberapa hidangan sudah tersaji di atas meja.
"Good morning," sapa Kim, ia langsung mengambil kursi yang bersebelahan dengan Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambitious Girl (END)
ChickLitIa benci menjadi biasa saja, kesempurnaan merupakan hal yang sangat ia sukai. Baginya, kegagalan tidak akan pernah ada dalam kehidupannya. *** Kimberly Watson, gadis yang sangat berambisi agar segala tujuannya tercapai. Hidupnya yang dipenuhi kemewa...