« Haru »

737 142 111
                                    

« Gue ngga boleh lemah, semua orang butuh gue. »

"Ru, Asa kemana?" tanya Jean kepada Haru yang kini tengah duduk di sofa ruang tamu sembari bermain handphone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ru, Asa kemana?" tanya Jean kepada Haru yang kini tengah duduk di sofa ruang tamu sembari bermain handphone.

Haru menggeleng tidak tahu, pasalnya dia juga baru saja bangun. "Mungkin lagi sama Juan," ucapnya.

"Juan lagi sama papa kan?"

"Loh emang iya? Berarti lagi pergi," jawab Haru.

"Btw lo makan apa tuh," ucap Jean yang melihat Haru memegang toples berisi sebuah makanan.

"Coklat, mau?"

Jean langsung duduk di sebelah Haru dan mengambil toples itu darinya. "Ngga usah di tawarin juga gue udah ambil sendiri hehe," ucapnya.

Haru memiringkan bibirnya, "cihh, dasar."

Baru saja Haru memasukan coklat ke mulutnya, tiba-tiba Juan dan Aji pulang, "ih apa tuh!" seru Juan.

Haru dan Jean langsung menyembunyikan toples itu dari pandangan Juan, mereka tidak mau Juan memilikinya, bisa-bisa nanti habis dimakannya.

Sementara itu Aji hanya tersenyum melihat tingkah Jean dan Haru yang tidak mau berbagi dengan Juan.

"Pa, masa mereka gitu sama Juan," rengek Juan.

"Juan kan udah dapet banyak ih," ucap Jean.

Aji membawa Juan untuk duduk bersama dengan mereka, begitu juga dirinya. "Udah, kasih ke Juan, nanti papa beliin lagi satu gudang biar kalian puas," ucapnya.

"Orang kaya mah bebas ya pa hmm.."

🌼

Di sisi lain, Angkasa kini tengah duduk di taman dengan Kavin. Mereka berdua baru saja selesai joging.

/Hantu saja bisa Joging, masa kalian masih males-malesan/

Angkasa meneguk satu botol air mineral, iya benar. Satu botol. Tidak tersisa satu tetes pun.

"Gila lo bang, haus banget lo?" tanya Kavin.

"Menurut lo?"

"Kok lo tumben sih bang ngajak gue joging," tanya Kavin.

"Emang ga boleh? Biar lo sehat juga kan," balasnya.

"Tapi kan gue hantu bang," ucap Kavin.

Pandangan Angkasa beralih pada bunga yang tampak layu di seberang dia duduk. "Tunggu bentar, jangan kemana-mana," ucap Angkasa.

Angkasa [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang