» Bagaimana jika ... «

539 99 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua hari sejak Juan menghilang, Aji terus mengerahkan semua bawahannya untuk mencari anak bungsunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua hari sejak Juan menghilang, Aji terus mengerahkan semua bawahannya untuk mencari anak bungsunya.

Dalam situasi seperti itu, Haru masih harus menjalankan kewajibannya sebagai seorang siswa, yaitu bersekolah. Tidak lama lagi, hanya tinggal satu hari sebelum dia di kirim untuk mengikuti olimpiade yang diadakan oleh sekolahnya.

"Udah, lo berangkat aja, biar gue sama Asa yang cari Juan, lo bisa bawa pulang piala itu kan?" pinta Jean.

Haru tidak ingin melakukan itu, menurutnya Juan lebih penting saat ini daripada hanya sebuah piala yang di banting saja sudah rusak.

"Gimana kalo gue batalin aja ikut olimpiade itu Bang?"

"Ngga usah! Itu penting buat lo, ingat Ru, Papa cuma liat kita dari peringkat! Lo harus terus inget itu," ucap Jean.

"Tapi Bang, Juan—" sebelum menyelesaikan ucapannya, Jean lebih dulu memotongnya, "itu urusan gue."

Dengan terpaksa, Haru berangkat menuju sekolahnya dengan di antar Jean. Sepanjang perjalanan dia hanya menatap ke arah jendela mobil, memandangi dunia yang tampak baik-baik saja.

Karena pada dasarnya dunia selalu seperti itu.

...

Setibanya di kelas, Haru melihat kelasnya yang masih kosong, belum ada siswa yang berangkat selain dirinya.

Seperti itulah pemandangan yang biasa Haru lihat ketika dia baru saja datang ke kelas.

Sembari menunggu teman sekelasnya datang, Haru membuka buku latihannya. Mengerjakan apa yang menurutnya harus di kerjakan, sekaligus untuk persiapan dirinya menghadapi Olimpiade yang sudah ada tepat di depan matanya.

Lembar demi lembar dia tekuni, tidak terlewat satupun. Sampai pada saat pintu terbuka, menampilkan figur gadis yang selalu Haru kenal.

"Ha Ha Haru ..."

Aurelia, dia baru saja datang dan menaruh tas nya di meja kemudian langsung menghampiri Haru.

Angkasa [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang