» Albert «

523 100 9
                                    

23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23.45

Setelah mendapatkan titik terang keberadaan Juan, mereka langsung menjalankan misi untuk menuju ke lokasi, bersama Angkasa dan yang lainnya.

Mereka membuat kesepakatan untuk mengepung lokasi, langit hitam menjadi saksi betapa seriusnya situasi saat ini.

Angkasa, Aji, Jean, dan Haru. Mereka berempat berada dalam satu mobil, selama perjalanan Haru terus menggigiti kukunya, cemas.

Jean yang berada di sampingnya menyadari hal itu, dia menepuk pundak Haru pelan, "jangan."

Haru menurut, dia berhenti menggigiti kukunya, tangannya dia eratkan di atas kedua kakinya sembari terus melihat ke arah jendela, menatap betapa kosongnya situasi malam ini.

"Bagaimana? Apa kalian siap?" Aji berucap pada telepon genggamnya yang tengah terhubung dengan semua timnya di sana.

Mereka semua kompak menjawab "Ya". Mereka sampai di lokasi pada pukul 00.05, tepat 5 menit setelah pergantian hari.

Haru tidak cemas mengenai esok, dia mendapat kesempatan untuk beristirahat satu hari di rumah setelah menyelesaikan perlombaan yang di ikutinya.

Di sisi lain, tempat Juan berada.

"Om, boleh ngga Juan tanya?" ucapnya.

Sejak saat itu, pria yang menyekapnya terus berada di depannya. Entah karena hal apa hingga dia harus menunggu Juan 24/7.

Apakah dia takut bahwa Juan akan kabur? Sepertinya tidak. Untuk berdiri saja Juan tidak bisa karena tali yang mengikat tubuhnya, lagi pula kursi yang di pakai untuk mengikatnya cukup berat untuk Juan yang bertubuh kecil.

"Apa?" Pria itu menjawabnya.

Juan berpikir sejenak tentang pertanyaan yang akan di tanyakannya.

"Kenapa Om jelek?"

Pertanyaan aneh nan bodoh. Bagaimana bisa Juan bertanya random seperti itu ketika dia mampu untuk bertanya lebih dari itu.

Maka untuk saat ini, kita akan mengetahui siapa sosok di balik penyekapan Juan.

Albert. Panggil saja dia Albert, pria yang saat ini tengah bersama Juan, duduk di depannya, menatap serius, mencoba menjawab pertanyaan Juan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angkasa [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang