1

18.7K 1.3K 158
                                    

Terlihat namja bertubuh mungil itu menutupi area telinganya yg mengeluarkan banyak darah akibat dari perbuatan namja tampan di hadapannya.

"Injun mohon kembalikan" ucap renjun 

4 namja di depannya hanya tertawa melihat namja mungil itu memohon terlihat sangat konyol di mata mereka.

"Kau mau ini?"tanya namja berkulit tan itu sembari menggoyangkan Hearing aid yg ada di genggaman tangannya.

Renjun yg melihat itu bingung apa yg di katakan namja di hadapannya itu sebab alat yg membatunya mendengar di ambil paksa dari tempatnya.

"Apa kau tak mendengarkan apa yang di katakan haechan,ck miris sekali!"dan beralih menatap ke arah namja bersurai pink itu.

"Ambil sendiri kalau kau mau jangan manja!" Seru namja bermata sipit dengan wajah dingin khasnya

"Cih mengapa kau sekolah sedangkan kondisi mu tak memungkinkan untuk sekolah umum?,seharusnya kau sekolah yang sudah di tentukan orang yang sama sepertimu!" Ucap namja beralis camar itu sembari memberikan tatapan mengejek ke arah renjun.

Renjun yang tak dapat mendengarkan apa yg di katakan namja dihadapannya itu membuatnya tambah bingung.

"Apa yang kalian katakan?" Tanya renjun sembari meringis karena area telinganya sakit bukan main.

Namja tersebut adalah haechan,jaemin,jeno dan mark. Mereka tertawa dengan pertanyaan renjun.

"Hahaha kau ini lucu sekali,jelas kau tak mendengar apa yang kami katakan bodoh kau kan tuli" tawa haechan bertambah kencang dan memegang perutnya yg sakit akibat tertawa.

Huftt renjun menghela nafas panjang. Dan menatap jam kecil di tangan rampingnya menunjukkan jam 15.30 itu berarti ia harus segera pulang dan memberikan bunda nya obat jika tidak bunda nya akan merasakan sesak di dadanya dan itu membuat renjun khawatir.

Tak

Jaemin yg melihat renjun menghela nafas dan melamun lantas memukul kepala renjun dengan kayu yg sedari tadi ia pegang.

"Akhh,sakit" rintih renjun pukulan itu membuat kepala nya berdarah dan darah di telinganya bertambat deras pukulan itu sakit sampai-sampai renjun hampir kehilangan kesadarannya tapi dia menahan nya sebab jika ia pingsan disini bundanya akan kesakitan karena telat di beri obat. Ya dia harus bertahan

"Injun mohon kembalikan alat itu,injun harus pulang" kata renjun dan berusaha bangkit dari duduknya. Dan menatap mereka dengan tatapan memohon. Dan berusaha mengambil alat yg ada di genggaman haechan

Jenk yg melihat itu langsung merampasnya dan melemparnya ke lantai dan menginjaknya hingga retak.

Krek

Renjun yg melihat itu lantas berjongkok di hadapan kaki jeno dan menyingkir kan kaki itu dari alatnya. Mata renjun berkaca-kaca melihat itu sebab alat itu sudah rusak parah ini bukan pertama kalinya ini sudah sekian kalinya.  Dengan sekuat tenaga dia menahan air matanya dia tidak mau mengangis di hadapan mereka.

Hidupnya terlalu susah untuk membeli alat itu. Renjun bangkit dari jongkoknya dan menunduk dalam karena air matanya sudah tidak kuat ia tahan. Dan membungkuk ke arah najma itu sebagai tanda ia pamit undur diri. Renjun melangkah kan kakinya ke arah gerbang dan berjalan di trotoar.

"Alasan apalagi yg injun akan berikan ke bunda?"pikir renjun. Sembari menghapus air matanya dengan lembut

Dan tanpa ia sadari sedari tadi ia menjadi sorotan dari 4 namja yg membullynya.

                              .........

Ini cerita pertama ku mohon di maklumi ya kalau ada typo atau kata-kata yg tidak masuk akal

ear | renjunXallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang