18

3.1K 289 57
                                    

Happy reading
...

Pagi telah menyapa membuat jeno yang terbangun lebih dulu membuka matanya dan melihat ke arah jendela gubuk yang terbuka, cuaca di luar cukup cerah jeno melihat ke samping mendapat renjun yang masih terpejam.

"Bangun" Jeno menggoyangkan tubuh renjunrenjun yang berada di alam mimpi.

"Ini di mana? "

"Kau lihat ini apa bodoh! "

Renjun mengamati sekitarnya dan dia tau kalau dia dan kakak kelasnya itu ada di sebuah gubuk.

"Cepat bangun dan pakai baju mu, kita harus kembali ke area camp sseam pasti sudah mencari" Jeno kembali memakai bajunya begitupun dengan renjun.


Melihat renjun yang masih pucat membuat dirinya secara spontan  berjongkok di hadapan renjun dan menunjuk punggung nya sendiri memberi isyarat kepada renjun untuk naik.

Renjun yang melihat itu pun bingung apa yang di maksud jeno, jeno yang tidak merasakan pergerakan apapun di belakangnya sontak menoleh dan menatap renjun dengan datar.

"Dasar bodoh, naik lah jangan mengulur waktu lagi" Renjun tersentak dan buru buru naik di atas jeno.

Setelah jeno merasakan tubuh renjun menempel padanya jeno berdiri da  berjalan keluar dari gubuk itu. Jeno berjalan dan berusaha mencari arah untuk kembali ke arah camp yang di laksanakan oleh sekolah nya, sedangkan renjun yang berada di balik punggung jeno tiba-tiba merasakan pusing membuat renjun menjatuhkan kepalanya di bahu lebar jeno.

"Jauhkan kepala mu dari bahu ku sialan! " Lagi lagi renjun tersentak karena perkataan jeno, langsung saja renjun menjauhkan kepalanya dari bahu sunbaenya itu.

"Maaf kepala injun pusing hyung" Terdengar lirihan di samping telinga jeno.

"Ck menyusahkan! " Perkataan sama persis uang selalu di katakan ayahnya, renjun lagi lagi mengucapkan kata maaf.

Setelah jauh melangkah jeno akhirnya bisa menemukan tali yang sempat panitia camp pasang di sekitar hutan, jeno mengikuti arah tali itu sekitar hampir memakan waktu kurang lebih 30 menit jeno dapat melihat area camp sekolahnya.

Kedatangan renjun dan jeno dengan cepat mengalihkan atensi jaemin yang sedari tadi menatap ke arah hutan, mata jaemin menatap tajam ke arah renjun membuat renjun ketakutan.

"Bisakah kau menjaga dirimu sendiri? Kau menyusahkan kita semua, kau tau karena kecerobohan mu acara camp ini di percepat?! " Renjun merasa bersalah mendengar itu ia semakin berfikir jika perkataan ayahnya itu benar jika dirinya adalah sumber masalah.

Jeno menurunkan renjun dari punggungnya semua mata menatap tajam ke arah renjun kecuali yangyang yang khawatir akan renjun.

Dengan kepala yang tertunduk renjun mengucapkan kata maaf ke semua teman temannya "maafkan injun, kerana kecerobohan injun semuanya jadi kacau" Tentu perkataan renjun tidak di sambut baik semua orang, mereka memaki dan meneriaki renjun dengan kata-kata yang cukup mengayat hati.

"Dasar tuli hidup nya cuman bisa menyusahkan orang"

"Kenapa tidak sekalian di makan sama hewan buas biar sekolah tidak menampung orang seperti mu!"

"Ingin sekali aku memukul wajah sok polosnya itu"

Renjun tidak mampu membela diri sehingga membuat sseam turun tangan dan menyuruh semua siswa/i untuk berkemas dan kembali ke rumah masing-masing

Yangyang menghampiri renjun dan mempertanyakan keadaan sahabatnya itu

"Kau tidak apa apa? " Perkataan yangyang membuat hati renjun menghangat karena selain sang bunda tidak ada ung mengkhawatirkan dirinya.

"Injun tidak apa apa" Renjun memperlihatkan senyuman nya untuk meyakinkan yangyang bahwa dirinya baik baik saja, yangyang menghela nafas lega.

.....

Sebenarnya aku bingung karena udah lupa sama alur ceritanya  makanya aku up dikit bnget.

Maaf yaa, kalau ada yang ingin berbaik hati boleh ga ceritain dikit alurnya gimana??

ear | renjunXallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang