12

9K 921 68
                                    

Happy reading

.....

Jam menunjukkan jam 03.00,Renjun terbangun dari tidurnya dan melihat ke sekitar,ini bukan kamarnya dengan sang bunda, renjun merasakan berat di area pinggangnya dan melihat sepasang tangan yg melingkar di perutnya.

Renjun berbalik dan menemukan wajah jaemin yg sangat dekat dengan wajahnya, renjun berusaha melepaskan diri dari pelukan jaemin dan tidak membuahkan hasil.

"Mau kemana hm?" Suara jaemin sangat serak membuat renjun bergidik ngeri mendengarnya.

"P-pulang, B-bunda" cicit renjun. Jaemin melepaskan pelukannya dan mendudukkan dirinya menghadap renjun yg masih berbaring di atas kasur.

"Kenapa masih diam di situ,cepat bangun aku akan mengantarmu pulang" renjun berusaha membangunkan tubuhnya tapi tidak bisa, badannya sangat lemah, jaemin yg melihat itu membantu renjun bangkit dari tidurnya.

"Tunggu di sini aku ingin mengambil jaket dulu" ucap jaemin, renjun hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah mengambil jaket jaemin berjalan menuju renjun yg tengah melamun. Jaemin menyampirkan jaket di bahu renjun, membuat renjun menatap jaemin.

"Apa?" Sewot jaemin.

"Tidak apa-apa" lirih renjun

"Kau bisa jalankan?" Renjun mengangguk dan perlahan berdiri, setelah itu ia berjalan tapi baru tiga langkah tubuhnya oleng demi tuhan lubang renjun sungguh sakit, jaemin dengan sigap menahan tubuh renjun.

"Ck menyusahkan, jangan terlalu memaksakan diri bodoh" sarkas jaemin dan menggendong renjun seperti bayi, lalu keluar dari kamarnya.

.....

Jaemin berjalan keluar apartemen dengan renjun yg berada di gendongannya.

Renjun duduk di kursi samping pengemudi menatap ke arah jendela menikmati suasana kota Seoul, jaemin fokus pada jalanan dan sesekali melirik ke arah renjun.

"Rumah mu di mana?" Jaemin membuka suara mengalihkan perhatian renjun dari bangunan bangunan kota Seoul.

"Di perumahan Dobong" jawab renjun.

Suasana dalam mobil itu kembali sunyi, tak mereka sudah tiba di rumah sewa Renjun.

Jaemin keluar dan berputar ke arah pintu samping pengemudi dan membukanya, ia kembali menggendong renjun karena ia tau renjun masih belum bisa berjalan mengingat  ia dan kembarannya memasuki renjun bersamaan.

Jaemin mengetuk pintu rumah renjun sedikit kesusahan, dan beberapa menit kemudian winwin keluar dengan tergesa-gesa. Winwin melihat anaknya di Gendong jaemin,  tanpa bertanya apa apa winwin langsung mempersilahkan jaemin membawa renjun ke dalam.

Jaemin menidurkan renjun di atas kasur, winwin langsung memeluk anaknya. Jaemin berpamitan karena hari sudah sangat larut, mengingat renjun terbangun dari tidurnya jam 3 pagi dan meminta untuk pulang.

"Injun dari mana saja? Injun tau tidak bunda khawatir nak." Winwin mengecup kening anaknya dan kembali membawanya ke dalam dekapan yg hangat, renjun menyandarkan kepalanya di dada bundanya.

ear | renjunXallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang