2

11.2K 1.2K 208
                                    

ceklek

Pukul 4 sore renjun tiba di rumahnya dan langsung berlari ke arah kamar yg di tempati bundanya. Ia tidak memikirkan keplanya yg pening dan telinganya yg nyeri,yg penting hanya bundanya,winwin.

Brak

Renjun membuka pintu itu dengan tergesa-gesa ia mendapati bundanya tidur meringkuk dan memegangi dadanya. Muka pucat itu membuat kekhwatiran nya bertambah.

"B-bunda" renjun langsung menghampirinya. Dan dengan cekatan dia mengambil air putih di atas nakas dan membuka laci itu dan mengambil obat pereda nyeri bundanya.

"Bunda bangun dulu ya waktunya minum obat,maaf injun pulang telat tadi ada jelas tambahan." Bohong renjun. Dan membantu winwin untuk bangkit dari tidurnya dan memberikan air putih dan obat untuk di minum bundanya.

-maaf injun bohong bunda- batin renjun

Winwin mengambil air dan obat di tangan renjun dan langsung meneguknya. Setelah beberapa menit sesak di dadanya hilang.
Winwin membuka matanya dan melihat wajah  putranya penuh dengan darah. Matanya memanas melihat kondisi putra kecilnya. Dan menangkup pipi chubby renjun.

"Siapa yang melakukan ini padamu sayang?" Winwin bertanya menggunakan bahasa isyarat karena ia melihat di telinga anaknya tidak ada alat yg biasa digunakannya untuk mendengar.

"Tidak ada yg mengganggu injun bunda,tadi saat perjalanan pulang injun jatuh." Sudah 2 kali renjun berbohong kepada bundanya.

Sebenarnya winwin tau jika anaknya di bully karena kekurangannya,karena bukan pertama kalinya dia melihat Hearing aid milik renjun rusak dan telinga yg berdarah.

"Ya sudah kalau begitu segera bersihkan tubuhmu,setelah itu bunda mengobati luka mu." Pintah winwin dengan berbahasa isyarat, dan mengelus surai lembut namja cantik di hadapannya.

"Iya bunda" renjun beranjak dari kasur bundanya dan melangkahkan kaki jengjang nya ke arah kamar dia sendiri. Belum sempat renjun memegang kenop pintu itu,seseoarng lebih dulu membukanya. Dia ayah renjun,nakamoto yuta.

Renjun membeku di tempatnya setelah tau siapa yg ada di hadapan dia sekarang. Menundukkan kepalanya dan memilih untuk tidak menatap ayahnya karena itu sangatlah menyeramkan.

Yuta yg melihat telinga renjun berdarah langsung melemparkan pertanyaan kepada namja cantik itu.

"Harus berapa banyak lagi Hearing aid yg kau rusak hah! Apakah kau tahu itu tidak lah murah!" Bentak yuta. Renjun yg tidak mendengarkan apa yg di katakan yuta hanya bisa menundukkan kepalanya lebih dalam lagi,renjun tau kalau ayahnya itu marah.

"Kau harus di beri hukuman!"ucap yuta dan menarik tangan mungil itu dengan kencang mengakibatkan renjun memekik kaget.

Winwin yg melihat itu lantas berdiri dari tidurnya. Dan langsung menarik tangan renjun yg tidak di pegang yuta.

"Kumohon jangan sakiti anakku yuta" ucap winwin.

"Diam kau jalang,aku harus memberikan pelajaran pada anakmu yg tidak berguna ini!" Ucap yuta dan menghempaskan tangan winwin yg membuat tubuh sang istri terhempas ke lantai.

"Bunda" teriak renjun dan berusaha melepaskan tangannya dari genggaman yuta.tapi tubuhnya yg mungil tidak dapat mengalahkan kekuatan yuta. Yuta kembali menyeret tubuh renjun. Meninggalkan winwin

"Ayah,injun mohon jangan pukul injun. Injun janji tidak akan merusaknya lagi"mohon renjun dia was-was karena yuta menyeret tubuh mungilnya kearah gudang.

Brak

Yuta menendang pintu gudang dan mendorong tubuh renjun kedalam gudang,yuta ikut masuk dan mengunci pintu gudang itu dan melangkahkan kakinya kearah meja yg sudah tidak terpakai,mematahkan salah satu kaki meja itu dan berbalik kearah renjun yg terduduk di lantai.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Yuta menghantamkan balok itu kearah kepala,dada,perut dan kaki renjun.

"Akhh s-sakit"rintih renjun, belum sempat luka yg di berikan jaemin ia bersihkan sekarang ia mendapatkan luka baru dari ayahnya.

"Dasar tidak berguna,bisakah kau tidak membuat masalah!"teriak yuta dan menendang dada renjun. Yuta melepaskan Gasper celananya dan memukul punggung renjun dengan brutal.

Plak
Plak
Plak
Plak

"A-ayah kumohon b-berhenti i-ni sangat sakit hiks"lirih renjun dan terisak sakit dikepalanya semakin menjadi, telinga yg tadinya berhenti mengeluarkan darah kini keluar lagi.

"Apa kau bilang,berhenti? Ini hukuman buat mu karena tak becus menjaga barang, tahukah kau harga alat itu tidaklah murah aku harus menghabiskan gaji ku hanya untuk alat yg kau gunakan itu!"marah yuta. Kembali melayangkan gasper itu ke punggung renjun.

"Akhh hiks s-sakit hiksss injun mohon hentikan" gumamnya, telinganya berdenging dan mata nya mulai memburam dan setelah itu renjun tak sadarkan diri karena tak bisa menahan sakit di tubuhnya.

Yuta yg melihat itu memberentikan aksinya.

"Sialan menyusahkan saja hidupnya, seharusnya kau tak hidup dasar tuli" umpat yuta, melangkahkan tubuhnya keluar dari gudang dan mengunci dari luar.

......

Esok paginya renjun terbangun dari pingsan. Tubuhnya sangat sakit terlebih bagian kepalanya. Berusaha mengumpulkan kekuatannya untuk berdiri tapi usahanya sia sia tubuhnya terlalu lemah untuk berdiri, dengan sisa kekuatanya ia menyeret tubuhnya kearah pintu gudang.

Setelah sampai ia mencoba menggapai gagang pintu itu dan berusaha membukanya tapi hasilnya nihil pintu gudang itu di kunci dari luar oleh yuta.

"Bunda,ayah buka pintunya injun harus sekolah" lirih renjun dan mengetuk pintu itu dengan lemah.

....

"Kemana si tuli itu?"tanya haechan kepada jaemin.

"Mana aku tahu,kau kira aku ayahnya"sewot jaemin.

"Santai, aku hanya bertanya"kesal haechan

"Mengapa kau mencarinya" kini haechan yg di tanya oleh mark

"Tidak apa-apa aku bosa hanya bosan karena tidak ada bahan untuk melepaskan penat" jawab haechan

"Mungkin dia sudah mati" sahut jeno

"Mulutmu pedas sekali jeno,tapi apa iya dia mati?"haechan

"Aku harap"jaemin,mark

.....

Hai epriwan jngan lupa vote nya y hihi.
Maaf klo ada typo.

ear | renjunXallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang