19

2.6K 290 82
                                    

Happy reading!!
...

Setelah kejadian yang kurang menyenangkan kemarin, tiba waktunya siswa/i neo  kembali belajar seperti semula. Kini pemuda kecil tengah berjalan menyusuri koridor kelas hingga tiba di depan kelasnya.

Seperti biasa, mereka menatap renjun dengan tatapan penuh kebencian dan entah dari mana lia muncul dan menarik surai renjun lalu menyeretnya ke depan mading. Di sepanjang jalan renjun hanya bisa meringis menahan sakit yang menyerang kepalanya.

Lia mendorong renjun ke depan mading dan seketika badan renjun mematung serta jantung berdetak kencang membuat dadanya terasa sesak seperti di tusuk belati tajam tak kasat mata.

"Selain tuli kau juga ternyata jalang ya" Hina lia membuat semua orang di sana tertawa dengan kencang.

Air mata renjun tidak dapat di bendung lagi, liquid meluncur dengan bebas di kedua pipinya. Di mading itu terdapat foto tubuhnya yang telanjang dan di penuhi kiss mark. Sakit, kecewa, dan hancur saat ini yang di rasakan renjun, harga dirinya kembali di injak injak.

"AKU BUKAN JALANG!!" Dengan tegas renjun melontarkan perkataan itu di hadapan lia, membuat semua orang terdiam seketika.

Habis sudah kesabaran renjun di tambah perasaan yang sangat sensitif karena tengah mengandung, renjun mencengkram kedua pipi lia dengan kuat.

"Sudah cukup selama ini kau menghina harga diriku choi lia! Kau dan teman-teman mu yang menjijikkan itu tidak tau kejadian yang sebenarnya. KALIAN HANYA TAU CARANYA MENGHAKIMI SESEORANG TANPA TAU KEBENARANNYA! " Teriak renjun, lia terdiam begitupun dengan kembar jung yang berdiri di belakang lia.

Renjun menampar lia dengan kencang dan mengucapkan kata maaf dalam hatinya karena sudah memukul seorang wanita.

Plak

"Arghh sialan beraninya kau" Lia mengangkat tangannya bersiap menampar renjun tapi di tahan oleh renjun.

Kembali terdengar suara tamparan sebanyak empat kali.

"Ingat ini choi lia, sampai kapan pun aku Nakamoto renjun tidak akan pernah memaafkan mu dan kau harus tau tuhan itu adil ku harap kau mendapatkan karma yang sebanding dengan rasa sakit hatiku pada mu" Kalimat itu seketika membuat tubuh lia merinding.

Setelah mengatakan itu renjun mendorong tubuh lia ke samping dan berjalan ke arah empat orang yang membuat dirinya selama ini seperti berada di neraka. Tidak ada lagi tatapan sayu di mata bulat itu yang ada hanya tatapan tajam yang menyiratkan rasa kecewa begitu dalam.

Jari renjun menunjuk tepat di wajah satu persatu kembar jung.

"Kalian, apa salah ku sehingga kalian begitu tega memperlakukan ku seperti hewan? Apa karena aku tuli dan berbeda dari kalian? Apakah orang seperti ku tidak layak hidup dan menghirup udara yang sama dengan kalian?? " Pertanyaan renjun tidak mendapatkan jawaban dari kembar jung.

"APAKAH MENJADI SEORANG DISABILITAS TERLIHAT SANGAT HINA DI MATA KALIAN?? KALIAN DENGAN TEGA MENGAMBIL APA YANG SELAMA INI AKU JAGA! KALIAN SEMUA BRENGSEK" Saat ini emosi renjun tidak dapat di kontrol lagi.

"Kalian tidak akan pernah tau bagaimana rasanya melawan rasa takut yang setiap hari menghantui dirimu, kalian tidak akan tau seberapa kuatnya seseorang menghadapi rasa tidak percaya diri karena omongan kalian, sakit sangat sakit kalian tidak akan pernah tau karena mencaci maki seseorang seperti diri ku adalah kesenangan bagi kalian" Renjun menatap satu persatu kembar jung dengan air mata yang semakin banyak. Hati mereka sakit melihat itu ada perasaan tak tega.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ear | renjunXallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang