Happy reading
....Renjun terbangun karena punggungnya terasa pegal, melihat keadaan sekitar dan ternyata hari sudah gelap, kini cahaya matahari tergantikan oleh sinar rembulan malam.
Renjun melihat jaemin yg tertidur dengan pulas, ia mengangkat tangannya Ingin mengecek suhu tubuh jaemin ternyata sudah sedikit menurun. Renjun bangkit dan segera ke dapur untuk membuat kan jaemin bubur,saat tiba di dapur ia berpapasan dengan jeno yg tengah membuka pintu kulkas.
Saat renjun dekat dengan jeno tiba-tiba jeno bersin berkali-kali membuat renjun terkejut, hidung jeno memerah karena di gosok.
"Sunbae kenapa?" Tanya renjun.
"Kau habis pegang hewan yg berbulu?" Jeno bertanya kembali, membuat renjun bingung. Dan ia baru ingat saat pulang tadi ia sempat menggendong kucing.
"Iya, waktu injun pulang kerja injun bertemu dengan kucing lalu menggendongnya" jawab renjun, pantas saja pikir jeno
"Ganti" ucap jeno
Renjun memiringkan kepalanya bingung, apanya yg di ganti. Jeno mendengus kesal karena renjun tak mengerti apa yg ia maksud.
"Bajumu bodoh, bulu kucing itu menempel. aku elergi dengan bulu hewan" sarkasnya.
"Tapi injun tidak membawa baju ganti"
"Ck menyusahkan" renjun menunduk takut jika jeno tiba-tiba memukulnya. Tapi dugaannya salah, jeno beranjak dari dapur dan masuk kedalam kamarnya, renjun mengangkat bahunya dan mulai membuatkan jaemin bubur.
Jeno kembali dengan sepasang baju di tangannya dan melemparkan ke arah renjun untung saja baju itu tak masuk ke dalam panci.
"Pakai itu!"
Renjun memungut baju itu dan segera berjalan ke arah kamar mandi tak lupa juga untuk mematikan kompor untuk sejenak.
Renjun kembali dengan baju yg kebesaran di tubuh mungilnya ia menyeret celana yg ia pakai karena terlalu panjang dan sesekali melorot karena celana itu cukup besar.
Jeno menatap renjun dengan tatapan bertanya, sekecil itu tubuh renjun bahkan dengan pakaian yg menurutnya paling kecil tapi tetap terlihat besar di tubuh renjun, dan ia juga melihat renjun yg tengah kesusahan menahan agar celana itu tak melorot dari pinggangnya dan baju yg memperlihatkan bahu karena kerah baju itu.
" Baju ini terlalu besar sunbae" keluhnya
"Bukan bajunya yg besar tapi tubuh mu yg sangat kecil seperti orang kekurangan gizi" sungut jeno. Dia gengsi mengakui jika tubuh renjun ideal bahkan melebihi perempuan pada umumnya.
"Sudah jangan banyak protes lanjutkan saja pekerjaan mu" perintahnya
"Baiklah"
Renjun melanjutkan membuat bubur untuk jaemin.
.....
Renjun sudah sampai di kamar jaemin dengan susah payah. Bagaimana tidak bajunya yg sangat kebesaran dan nampan yg berisi obat dan bubur jaemin yg ia bawa.
"Sunbae bangun, makan terus minum obat setelah itu sunbae bisa kembali tidur" ia menepuk bahu lebar itu, jaemin terusik dan terbangun.
Renjun membantu jaemin untuk duduk dengan nyaman setelah itu ia memberikan mangkuk berisi bubur itu kepada jaemin. Jaemin hanya memandangi bubur itu tanpa niat dan tangannya yg cukup lemas membuat ia hanya terdiam.
Renjun yg tau jika tubuh jaemin masih lemas mengambil bubur itu dan menyuapkan nya kepada jaemin.
Saat mengunyah mata jaemin terfokus pada pakaian yg di kenakan renjun lebih tepatnya kepada bahu mulus itu, setahunya renjun tadi memakai baju sekolah dan ia tak pernah melihat renjun membawa baju ganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ear | renjunXall
FanfictionKisah si Tunarungu nakamoto renjun yg mengharapkan kebahagiaan dalam hidupnya. #markren #noren #jaemren #hyuckren Buat yg homophobic jauh jauh ya,jangan salah lapak! FIKSI TIDAK NYATA!!