Arfa berjalan di sekeliling rumahnya. Rumah tersebut terdapat banyak bilik termasuklah bilik gym dan bilik pawagam. Dia melihat dari tingkap terdapat beberapa orang berada di luar rumahnya. "Diorang buat apa tu ? " Soal Arfa. "Siapa ? " "Outside, " Arfa menunjukkan jari telunjuknya ke luar tingkap. "Ouh, that's my bodyguard, " kata Faris. "Can you explain to me ? " Soal Arfa. Faris memandang ke arah Arfa. "I am sorry dear but this is not the right time. Suatu hari Arfa akan tahu juga, " kata Faris. Arfa mengeluh perlahan. "One more thing, kalau Arfa nak pergi mana- mana or keluar make sure pergi dengan saya or Adam, " kata Faris. "Siapa Adam ? " Soal Arfa. "Our driver and your bodyguard, " jawab Faris. "Wait, bodyguard ? Arfa tak perlukan bodyguard. Arfa boleh jaga diri sendiri, " kata Arfa. "No, kalau tak Arfa tak boleh keluar rumah, " kata Faris. Arfa hanya akur akan kata- kata Faris. "Fine, "
Arfa turun ke bawah. Dia melihat Kak Irma sedang menyediakan makan malam. "Kak Irma tengah masak apa ? " Soal Arfa. "Lamb steak, " jawab Kak Irma. Arfa hendak menyediakan minuman sementara menunggu Kak Irma siap memasak. "Eh, miss. Tak apa kak Irma boleh buat, " kata Kak Irma. "Tak apa senang je ni, " kata Arfa. Arfa masih berdegil. "Nanti sir marah. Lagipun sir dengan miss baru balik. Berehatlah dulu, " kata Kak Irma. Arfa tersenyum. "Saya okey je. Tak apa Faris tak marah pun, " kata Arfa. Kak Irma hanya mengangguk. Arfa membawa dulang air ke meja makan kemudian membantu Kak Irma menyediakan makan malam. Dia naik semula ke bilik untuk memanggil Faris. "Faris, jom makan, " kata Arfa. Faris mengangguk kemudian turun ke ruang makan bersama Arfa.
"Let's go honeymoon ? " Soal Faris. Arfa memandang ke arah Faris. "I don't know, " jawab Arfa. "Jeju Island ? " Kata Faris.
"What ? Jeju ?! That's my dream place, "
Arfa tersenyum apabila Faris bercakap tentang Pulau Jeju. "Hello, " Faris melambai- lambai tangannya ke arah Arfa. "Ermm... It's up to you, " kata Arfa. "I know you want it, " kata Faris sambil tersenyum.
Arfa tidak dapat tidur dengan lena. Dia bangun tidur pada awal pagi. Arfa keluar dari rumah mengikut pintu belakang. Dia berjalan- jalan di sekitar rumahnya. Arfa duduk di atas bangku sambil melihat bunga- bunga yang cantik di sekitar jalan. Dia mula teringat akan Soobin. "I miss you Soobin. Where are you chagiya ? " Kata Arfa. "I hope one day we will meet again, " air matanya mula mengalir.
Faris telah bangun tidur. Dia melihat tiada sesiapa berada di sebelahnya. "Arfa ? " Faris bangun keluar dari biliknya. "Arfa ?! " Faris mencari Arfa di seluruh tempat. "Kak Irma ! Kak Hanis ! " Kak Irma dan Kak Hanis segera datang ke arah Faris. "Mana Arfa ? " Soal Faris. Mereka berdua memandang antara satu sama lain. "Kami tak tahu sir, " jawab Kak Hanis. Faris keluar lalu memanggil pengawal peribadinya. Dia bertanya kepada perngawal peribadinya namun mereka juga tidak nampak Arfa. "You all are useless ! " Kata Faris.
Setelah beberapa jam, tiba- tiba seorang gadis masuk dari pintu pagar belakang rumah Faris. Arfa masih tidak perasan bahawa Faris sedang menunggunya di pintu hadapan. Dia membuka topinya kemdian perlahan- lahan masuk melalui pintu utama. "Arfa pergj mana ? " Soal Faris yang sudah berada di hadapannya. "Aishh ! Terkejut saya, " kata Arfa. Dia memandang ke arah Faris. "Jogging, " kata Arfa. "At 4:00 am Arfa ? Are you crazy ? Semua orang cari awak, " kata Faris. Dia berasa amat risau. "I am sorry but I can't sleep, " kata Arfa. "Why ? " Soal Faris. "I don't know, " kata Arfa. Dia terus masuk.
Faris sudah bersiap untuk memulakan kerjanya pada pagi ini. Dia menuju meja makan untuk bersarapan. Faris membaca akhbar kemudian bermain telefonnya. Arfa melihat ke arah Faris. "Can you eat some ? " Soal Arfa. Faris tidak menghiraukan kata- kata Arfa. Arfa mengambil telefon Faris dari tangannya. "Hey ! " "Eat, " kata Arfa. "Fine, "
Setelah siap bersarapan, Faris dan pengawal peribadinya menuju ke gudang. "So what's the problem ? " Soal Faris. "Sir, our business has been sabotage, " kata pengawal peribadinya. "What ?! How ? " Soal Faris. Dia menggenggam tangannya. "Choi Soobin, " kata pengawal peribadinya. Tiba- tiba, terdapat satu mesej masuk di telefonnya.
-Unknown 👤-
Hey bro ! Long time no see you. How are you ? How's your business? It's just an early warning. Good luck 🤞Faris cuba untuk menahan sabar. Dia berasa tercabar apabila membaca mesej dari Soobin.
"You will die Soobin, "
YOU ARE READING
My Husband Is A Mafia
RomanceSiapa sangka seorang lelaki yang lemah lembut itu sebenarnya seorang pembunuh bersiri. Siapa sangka seorang lelaki yang menyayangi isterinya itu sebenarnya seorang pemilik pasaran gelap yang diburu. Arfa masih tertanya- tanya siapa sebenarnya lelaki...