Faris dan Arfa menuju ke lapangan terbang Seoul. Mereka berdua akan bercuti selama beberapa hari di Pulau Jeju. "Okey kita dah sampai, " kata Faris. Mereka berdua menuju ke hotel. "Here sir, " seorang pekerja hotel memberikan kunci bilik kepada Faris. "Kamsahamnida, " Faris berterima kasih kepada pekerja hotel itu kemudian menuju ke bilik.
"Ahhh~ i am so tired, " kata Arfa sambil baring di atas katil. Faris tersenyum apabila melihat Arfa. "So kita nak pergi mana lepas ni ? " Soal Arfa. "Maze Park, " Arfa hanya mengangguk. Selepas beberapa minit, Arfa bangun dari tidur kemudian menuju ke bilik air. Faris juga hendak menuju ke bilik air. "Hey ! Saya sampai sini dulu, " kata Arfa. "No, me first, " kata Faris. "No, it's me ! " "No ! " "Yes ! " "No ! " "Okay together, " kata Faris sambil tersenyum. Arfa mengeluh perlahan. "Okay fine. You first, " kata Arfa. Sementara menunggu Faris, Arfa duduk di balkoni. "Ahhh~ ".
"Okay i am done, " Arfa memandang ke arah Faris. "Yahh ! Baju awak mana ? " Arfa menutup matanya. "What ? " Faris memandang ke arah Arfa sambil tersenyum sinis. "Nothing, " Arfa terus berlari masuk ke dalam bilik air. Selepas mandi, dia memakai sweater bewarna merah jambu beserta seluar jean. Arfa kemudian duduk di atas katil di sebelah Faris yang sedang bermain telefonnya. "Boleh tak awak stop main phone. Kita kan tengah honeymoon sekarang, " kata Arfa. "Okay, okay sorry, " Faris menyimpan telefonnya ke dalam poket. "Are you ready ? " Arfa mengangguk. Mereka berdua keluar dari bilik kemudian menuju ke Jungmun Saekdal Beach. Faris dan Arfa berjalan- jalan di tepi pantai tersebut.
"It's so beautiful, " kata Arfa. "Yeah, like you sweetheart, " kata Faris. Arfa memandang ke arah Faris. Dia merenung ke arah mata Faris. Tiba- tiba, dia terasa air matanya mula mengalir.
*Flashback*
"Stop it Soobin, " kata Arfa sambil ketawa. Soobin tetap membaling bola salji itu ke arah Arfa. "Okay, okay you win, " kata Arfa kemudian duduk di atas bangku yang terletak di hadapan rumahnya. "I know you can't beat me, " kata Soobin sambil ketawa kecil. "But at least i can beat you in exam, " kata Arfa sambil menjeling ke arah Soobin. "Okay, you right sweetheart, " kata Soobin. "What did you call me Sweetheart ? " Soal Arfa. "Sweetheart. Wae ? You don't like it ? " Soal Soobin. Wajah Arfa berubah kemerahan. "No, I like it. Saranghae chagiya, " kata Arfa. "Saranghae, ".
*End of Flashback*
"Arfa ? Are you okay ? " Soal Faris. Arfa mengelap air matanya. "Oh nothing, " kata Arfa. "Faris, " Faris memandang ke arah Arfa. "Boleh tak awak jangan panggil saya sweetheart ? " Soal Arfa. "Kenapa ? " "Saya tak suka, " kata Arfa lalu berjalan meninggalkan Faris.
"What's wrong with her ? "
Arfa dan Faris pulang ke hotel pada waktu petang. Mereka berdua masih tidak bercakap antara satu sama lain. "Let's go dinner ? " Faris cuba untuk membaiki keadaan. "Okey, " kata Arfa. Mereka berdua berehat sebentar kemudian menuju ke sebuah restoran berdekatan dengan hotel.
"Welcome sir, " seorang pelayan datang menyambut Arfa dan Faris. "Reservation for Arfa Zahirah, " kata Faris. Arfa memandang ke arah Faris. Pelayan tersebut membawa mereka berdua ke sebuah bilik. Bilik tersebut dipenuhi lilin- lilin dan kuntuman bunga ros. Faris menarik kerusi untuk Arfa. "Thank you, " kata Arfa. Beberapa minit kemudian, seorang pelayan membawa makanan kepada mereka. "Enjoy your food, " kata pelayan itu. Mereka berdua menikmati makan malam itu. Faris memandang ke arah Arfa. "Kenapa ? Ada something ke dekat muka saya ? " Arfa berasa hairan apabila Faris memandang ke arahnya. "Awak nampak cantik, sayang, " kata Faris sambil tersenyum. Arfa berasa malu. Wajahnya berubah kemerahan.
Setelah siap makan malam, Faris membawa Arfa berjalan- jalan ke taman. Bintang- bintang berkelip menyinari pada malam itu. Arfa dan Faris duduk di sebuah bangku di taman tersebut. "Cantiknya, " kata Arfa. Faris mula tersenyum. "Arfa, " Arfa memandang ke arah Faris. "Hmm ? " Faris tiba- tiba bangun dari bangku kemudian melutut di hadapan Arfa. Arfa berasa terkejut. "Tonight, I want to tell you that you are the only woman I love. When I look at you, your smile, your face, it makes my heart beat fast, " Faris meluahkan isi hatinya kepada Arfa. Arfa memandang ke arah Faris. Faris mengeluarkan sebuah kotak kecil dari poketnya. Dia membuka kotak tersebut. "Saranghae chagiya, " Arfa menutup mulutnya. Faris mengangkat tangan Arfa kemudian menyarungkan cincin kepada jari Arfa. "As a real wife ? " Soal Faris. Arfa tersenyum sambil mengangguk. Faris berasa sangat gembira. Dia memeluk Arfa. "I love Arfa, " "I love you too Faris, "
Malam yang sangat indah buat Arfa dan Faris. Arfa akan cuba untuk melupakan Soobin dan mulakan hidup baru bersama suaminya, Faris.
YOU ARE READING
My Husband Is A Mafia
RomantizmSiapa sangka seorang lelaki yang lemah lembut itu sebenarnya seorang pembunuh bersiri. Siapa sangka seorang lelaki yang menyayangi isterinya itu sebenarnya seorang pemilik pasaran gelap yang diburu. Arfa masih tertanya- tanya siapa sebenarnya lelaki...