Semua terasa berat dan berbeda. Mentari tanpa Bumi apalah artinya. Berat kulalui hari-hari disini. Bumi tidak melepas kepergianku, atau bahkan dia tidak mengetahui kepergianku. Tidak ada SMS, telpon, WA dari Bumi seperti biasanya. Aku menahan diri untuk menelponnya. Sekedar WA atau SMS pun aku tidak memiliki keberanian. Ternyata aku tidak sepenting ibu untuk Bumi. Setelah tiga bulan menunggu tidak ada kabar darinya, akhirnya aku memutuskan untuk mengganti nomor ponselku. Baiklah kita mulai hidup baru tanpa Bumi. Desi nama teman baru dikampusku. Dia satu tingkat diatasku, tapi kami satu komunitas dikampus. Kami tinggal satu apartemen hanya berbeda lantai. Desi anak yang rame, suka humor, membuatku tertawa setiap hari. Dia juga berasal dari Jakarta, aku berniat menjodohkannya dengan kak Iqbal. Tapi kak Iqbal tidak merespon usahaku untuk menjodohkannya dengan Desi. Iqbal adalah kakakku, dia dua tahun diatasku. Selain kuliah dia juga memiliki cafe kecil di dekat apartemen ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI DAN MENTARI
Romance"Kenapa sich, kamu ga pernah mau dengerin aku?" "Kenapa aku harus dengerin kamu? Emangnya kamu siapa aku? Penting gitu!" "Emangnya kamu siapa aku? Penting gitu" kalimat yang diucapkan Bumi terngiang ditelingaku. Betapa tidak ada artinya diriku dimat...