Makan malam itu berlangsung sesuai rencana Iqbal. Sang adik menikmani, senyum selalu menghiasi wajah cantiknya. Setelah seminggu ini selalu tidur larut menghadirkan lelah, malam ini raut bahagia muncul di wajah Mentari.
Sesampainya di kamar Mentari langsung berganti pakaian dan membersihkan tubuhnya. Seperti ada asupan semangat baru. Bersiap membuka laptop dan mengerjakan revisi tugas akhirnya. Untuk itu Mentari menyiapkan cemilan dan minum.
"Indah, maaf sayang. Akhir bulan aku usahakan untuk pulang. Sabar sayang", Iqbal menelpon pacarnya
"Ia, nanti mas kirim. Bumi gimana?"
"Ya, minta temani Bumi saja"Mentari yang hendak mengambil minum dan cemilan terpaku. Mendengar kata Indah dan Bumi, dunia seperto berhenti berputar. Tumbler yang dibawanya terjatuh. Iqbal menoleh kaget.
"Mentari. Kakak bisa jelaskan semuanya" Iqbal mendekati Mentari yang terdiam. Diguncangnya bahu sang adik demi mengambil perhatian.
"Kakak, tau semua tentang Indah dan Bumi. Semuanya". Air mata mengalir di pipi Mentari.
"Kamu tenang dulu Tari, kakak akan ceritakan semuanya. Tapi kamu tenang dulu ya." Iqbal menghela Mentari agar duduk di meja makan.
"Kenapa Kakak melakukan ini semua padaku" ujar Mentari sambil terisak.
"Baiklah kakak akan menceritakan semuanya. Dengar baik-baik, jangan dipotong sebelum selesai"
"Indah adalah pacar kakak. Kakak mengenal Indah saat dia kelas XI SMA. Dia sengaja mendekati Bumi, karena amat membutuhkan pertolongannya. Ayah Indah memaksa untuk kuliah di kedokteran. Padahal Indah ingin menjadi perancang busana. Ayahnya ingin Indah memimpin rumah sakit yang merupakan usaha baru mereka. Jika Indah tidak mau maka semua fasilitas dan sokongan dana akan di hentikan. Kakak belum mampu untuk membiayai hidup Indah. Oleh sebab itu dia butuh Bumi supaya bisa masuk kedokteran. Bumi menjadi guru les privat juga tempat Indah bertanya semua mengenai tugas kuliah. Berkat Bumi juga Indah dapat diterima di kedokteran. Kamu tentu tau kalau Indah lemah di pelajaran IPA. Bumi membantu Indah melalui semua itu." Iqbal menjelaskan semuanya.
"Kenapa Bumi mau, apakah dia berselingkuh dengan Indah?" Tanya Mentari.
"Semua itu dilakukan demi dirimu"
"Demi aku"
"Bapak memanggil Bumi saat tau kamu begiti bergantung dengan lelaki itu. Bumi mengakui kalau dia menaruh hati padamu. Dia meminta izin pada Bapak untuk menjadi teman dekatmu. Tapi Bapak mengajukan syarat. Jika kalian mau pacaran maka itu setelah Mentari menjadi magister Fisika. Maka terjadilah semua ini. Jika Bumi tidak melakukan hal ini maka sudah dipastikan adik kakak yang cantik ini menjadi calon dokter. Bumi membantu Indah dengan imbalan. Indah harus melaporkan dan mengirimkan semua aktifitasmu, juga foto-fotomu. Setiap hari kakak mengirimkannya melalui Indah"
"Jadi Bumi mengetahui semua tentangku dan aku tidak tau apapun tentang dia. Ini tidak adil. Aku disini menahan rindu, gelisah dan cemas. Sementara dia disana tenang karena mengetahui semua tentangku."
"Bumi juga sama menderitanya denganmu dek"
"Kalian semua jahat"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI DAN MENTARI
Romance"Kenapa sich, kamu ga pernah mau dengerin aku?" "Kenapa aku harus dengerin kamu? Emangnya kamu siapa aku? Penting gitu!" "Emangnya kamu siapa aku? Penting gitu" kalimat yang diucapkan Bumi terngiang ditelingaku. Betapa tidak ada artinya diriku dimat...