Bab 2: Kegugupan Ini !!!

51 7 0
                                    

Namun langkahku terhenti tepat di depan masjid mataku tiba-tiba mengarahkanku kepada sosok pria yang tengah melantunkan surah Ar-Rum dengan sangat merdu. Pria itu adalah orang yang selama ini aku sukai. Jantungku tiba-tiba berdetak sangat kencang sembari berdiri didekat pintu masjid seperti patung yang tak bergerak aku terus memandangi pria yang tengah melantunkan surah Ar-Rum itu.

"MasyaAllah..." ucapku dengan tak sadar.

Tiba-tiba ia pun berhenti dan menoleh ke arahku. Seketika jantungku kembali berdetak sangat kencang sekali dan tubuhku serasa membeku seperti es.

Ya Allah, kenapa harus pria itu yang pertama kau datangkan untuk ku temui? Aku pun menghela napas sejenak, berusaha untuk meredakan degup jantungku yang daritadi bertedak sangat kencang. Oh Allah, apa yang terjadi dengan hati dan jantungku, setiapku melihatnya jantungku berdetak sangat kencang seolah sedang berlari-lari dikejar doggy. Dear Allah kenapa diriku?

Langkah kakiku membawaku untuk menghampirinya didalam sana. Sontak ia langsung mendongkakan kepalanya dan aku pun langsung menundukkan kepalaku karena malu olehnya. Sembari melangkah kedalam aku tetap menundukkan kepala karena masih malu dilihat olehnya.

"Assalamu'alaikum."

Tak langsung menjawab salamku, ia langsung mengusaikan lantunan surah Ar-Rum nya.

"Shodaqallahuladzim." Ucapnya sembari mencium Al-Qur'an itu. Lalu ia menjawab salamku. "Wa'alaikumussalam."

"Emhh...yang lain pada kemana? Ko kakak sendirian?" tanyaku basa-basi. Jujur aku sangat canggung dan gugup saat aku berbicara dengannya, karena perasaan ini yang membuatku menjadi seperti ini.

Muhammad Zaki Al-Faqih. Dia yang kerap dipanggil Zaki adalah pria yang sholeh,tampan,baik kepada semua orang dan juga lembut. Dia juga menjadi ketua LDK dan Ketua BEM dikampus ini sekaligus kakak tingkat ku. Dia juga adalah seorang mahasiswa yang mempunyai prestasi yang sangat bagus bahkan para dosen pun menginginkan dia untuk menjadi asisten dosen namun ia menolaknya karena ia ingin fokus dalam organisasi LDK dan juga BEM. Bohong sekali, jika aku tidak menyukainya bahkan banyak wanita yang kagum dengannya. Sampai ada yang membelikan ia sesuatu namun sering ia tolak karena tidak mau membuat wanita itu baper olehnya. Tapi aku selalu berharap kepadanya.

Oh Allah, hilangkan rasa berharap ini kepada hambamu. Aku tidak mau terlalu berharap kepadanya, karena aku taku kecewa karenanya. Allah bantulah aku.

Setelai usai melantukan surah kemudian ia menyimpan Al-Qur'annya didalam lemari mushola, lalu ia pun menjawab pertanyaanku dan mempersilahkan aku untuk duduk.

"Belum Zah, mereka belum pada datang. Mungkin ada yang masih dijalan ada juga yang tadi izin dulu buat ngerjain tugas dan cari makanan ke kantin dan tahu sendiri kan mereka kalau disuruh kumpul pasti ga on time dan selalu ada ajah alasannya." Ucapnya.

Mendengar ucapnya itu aku sedikit tersenyum. Yah mereka semua memang gitu kalau soal rapat pasti mereka selalu alasan dan selalu ga on time, tapi kalau gini terus mereka pasti akan terbiasa kedepannya. Tapi untungnya kak Zaki selaku ketua organisasi ini masih bisa sabar ngadepin sikap-sikap anggota lainnya. Padahal ini udah terlalu sering banget setiap disuruh kumpul pasti mereka gitu, dan kak Zaki udah beberapa kali ngingetin mereka soal hal itu.

Suasana mendadak hening kembali bagaikan kuburan yang sepi sekali dan kecanggunganku mulai tumbuh lagi. Aku hanya bisa terdiam sembari membaca Al-Qur'an Dan sesekali aku melihat kearah jam dinding yang ada di masjid ini.

Seketika kak Zaki memanggil namaku dengan suara yang sangat lembut.

"Zahra...?"Panggilnya.

Deg!!!! Jantungku kembali berdetak dengan sangat kencang dan keringat dingin pun muncul tiba-tiba.

Takdir From Allah (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang