14. Key 2 [Bisma]

431 103 225
                                    


~Baru sadar, sejak kapan kita Deket?~

...

"Gue tau gimana caranya.."

Kiara dan Firly menatap Ari seolah mencari jawaban atas penuturannya barusan.

"Gue bakal ke SMA Patimura, bakal usahain ngomong sama Shandy, kalian, bisa cari sesuatu di club jurnal-"

"Nggak," sela Firly.

Kiara kini balik menatap lelaki di depannya itu, begitu juga Ari yang perkataannya terpotong.

"Lo kan bekas anak sana-"

"Ya maka dari itu gue paham lingkup anak sana."

"Nggak gitu Ari, denger dulu." Kini Firly menggeser duduknya ke tempat depan Ari yang tadi Vino duduki.

"Emang lo tau Shandy? Nggak kan? Gue lebih tau dia-"

"Emang Lo deket sama Shandy?" Kini giliran Kiara menyela.

"Ya nggak. Tapi paling gak gue kenal dia, bukan kaya Ari si anak baru yang nggak tau apa-apa, otomatis Shandy bakal lebih leluasa cerita ke gue karena nyambung..iya kan?"

"Bener sih, ta-"

"Bilang aja lo gak mau berurusan sama anak jurnalistik."

"Bener," sahut Firly singkat lalu menyeruput es jeruknya.

Kiara hanya menggeleng. "Jadi, lo ke Patimura ketemu Shandy, gue sama Ari ke club jurnalistik?"

"Hmm," angguk Firly. "Gue bisa minta tolong temen tongkrongan gue anak sana."

.

Ari membuka pintu jaring, menahannya sampai perempuan yang kali ini menguncir rambut coklatnya itu masuk.

Sesuai kesepakatan bersama Firly, ia dan Kiara akan bertemu anak-anak jurnalistik.

Tapi Kiara sendiri tak paham, kenapa Ari tak membawanya ke ruang kerja anak jurnalistik, malah membawanya ke lapangan futsal belakang sekolah.

Ada dua lapangan futsal milik Scarlet, indoor berdampingan dengan lapangan basket, dan yang ia tapaki kali ini adalah outdoor bersebelahan dengan kolam renang.

Buk...

Pantulan bola itu kepada dinding belakang gawang membelokannya ke arah berlawanan. Kembali bisa di kontrol oleh kaki sang penendang.

Di arahkan lagi tendangan meliuk panjang ke arah sasaran. Sayang, masih belum bisa mencetak poin.

Kembali mencoba, kini lelaki yang agak berantakan itu mengikis jarak ke depan gawang. Tepat di lengkungan garis setengah lingkaran di tengah.

Bukk..

Mengenai tiang.

Menyerah. Akhirnya lelaki itu berjalan menepi mengibaskan rambutnya yang basah berkeringat.

Kiara's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang