20. Pernyataan

35 35 2
                                    

KLIK BINTANGNYA DULU YUK!!
GAK USAH MALES.

JANGAN JADI SILENT READERS!!

BIAR KAMU HAPPY AKU JUGA HAPPY.

###

"Jadi, lo putus karena apa? Lo pernah ada rasa walaupun sedikit ke dia?" tanya Al lagi.

Merasa terganggu dengan berbagai pertanyaan yang menurutnya sudah terlalu jauh untuk Al ketahui, El segera mengalihkan pembicaraannya.

"Lo dari tadi nanya-nanya mulu. Tadi bilangnya mau dinner, ini kok malah wawancara," kata El sedikit ketus.

"Ya jawab aja. Kalo bisa sih jelaain dari awal lo ketemu sama Zenno sampai lo udah jadi mantan dia," suruh Al tanpa beban.

El berdecak malas. Mau tak mau akhirnya El menjawab pertanyaan Al beberapa detik lalu.

"Gue putus karena gue pergokin dia jalan sama Vellyn. Ternyata udah dari 3 minggu lalu mereka berdua jadian,kata Vellyn. Saat itu juga gue mutusin Zenno, Vellyn juga putusin dia."

"Alhasil gue sama Vellyn bertengkar waktu itu, realistis aja lah cewek itu gimana. Gak lama kemudian gue baru sadar kalo ini salah Zenno bukan Vellyn."

"Udah ah, pegel mulut gue!" pinta El.

Al tersenyum lebar sampai semua giginya terlihat, "Iyaa maaf," ucap Al.

"Sekarang gue yang tanya sama lo," kata El.

"Maksud lo ngajak gue kesini buat dinner atau buat wawancara doang?!" sewot El mengulangi ucapannya beberapa menit lalu.

"Bukan El," sela Al.

El acuh tak acuh, ia melipatkan kedua tangannya di depan dada. Tatapannya pada Al berubah menjadi tajam. Namun Al malah merasa gemas dengan sikap El yang seperti itu.

"Kalo gue punya pacar lo cemburu gak? Marah gak?" tanya Al dengan nada menggoda pada El.

"Enggak lah. Pacaran tinggal pacaran situ. Putus? Mampus!" sarkas El.

Al meringis pelan mendengar jawaban El.

Ia pun kembali menggoda El.

"Malam ini gue mau tembak seseorang yang sangat spesial di hati gue."

El melepas lipatan tangannya, lalu ia taruh di atas meja.

"Yaudah sana tembak gih," suruh El.

"Gue nembaknya gimana ya El, biar keliatan romantis gitu?" tanya Al dengan nada dibingung-bingungkan.

"Emang sebelumnya lo gak pernah nembak cewek?" tanya El semakin bingung. Pasalnya Al suka menggoda perempuan di sekolahnya walaupun jarang, masa dengan sikap Al yang begitu gak menandakan bahwa Al pernah pacaran? Atau mungkin sering ganti-ganti pacar dalam seminggu? Seperti yang El sering katakan padanya, "Kadal".

Al menggeleng.

"Oh yaa?"

"Sumpah, El gue belum pernah pacaran. Gue emang sering deket cewek sana sini, tapi hati gue cuman buat lo doang. Gue cuma mau kasih hati gue sepenuhnya buat lo," ucap Al dengan nada di akhir kalimat terdengar serius.

El terdiam, berusaha mencerna perkataan Al. Tidak mungkin pendengarannya salah.

Al memajukan kursinya untuk dapat meraih tangan El. Perlahan Al menggenggam kedua telapak tangan El di atas meja. El membeku.

Al berdehem, ia menatap mata El lekat yang kebetulan El juga sudah menatapnya.

"El...." panggil Al berusaha menyadarkan El yang masih saja terdiam.

AL & EL || On Going (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang