42. Terungkap

28 12 11
                                    

Hallo Hallo!

Apa kabar?
Disini baik. Semoga disana kalian semua baik-baik aja yaa.

Part ini udah KONFLIK ya ges ya!
Siapkan mental dan emosi kalian!!

Yang aktif main medsos nya, bantu share guys! 🥺💙💙

Yang butuh rekomendasi cerita, masukin cerita ini juga yaa!

Yang belum FOLLOW, follow dulu!

Jangan lupa VOTE dulu sebelun baca part ini!

Ramaikan juga komennya guys!!

DON'T BE SILENT READER, PLEASE!!!

Al melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Al melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Menyalip beberapa kendaraan yang ada didepannya. Matanya memerah sekaligus berkaca-kaca, menerawang jauh ke arah jalanan. Pikirannya saat ini sedang kacau.

Kepalanya terus terbayang-bayang kejadian saat dirinya mendorong Maira, ibu kandungnya sendiri.
Berkali-kali ia meyakinkan dirinya bahwa ia tak bersalah.

Sebuah truk yang terlihat dari arah samping, membuat mobil Al yang tadinya melaju cepat mendadak berhenti. Al menancap gas nya sekuat mungkin. Untungnya tak terjadi apa-apa. Ia memukul kencang setirnya, frustasi.

Suara klakson dari arah belakang, membuat Al segera melajukan mobilnya kembali. Kini ia melajukannya dengan wajar.

Kepalanya menoleh ke samping, tertuju pada sebuah cafe. Matanya menyipit untuk memperjelas fokusnya pada gadis yang tengah duduk disana bersama temannya. Itu adalah El.

Al berniat untuk menghampirinya. Ia memakirkan mobilnya didepan sana.

El dan Vellyn berada di sebelah samping, membelakangi pintu masuk cafe. Tak sengaja, Al menghentikan langkahnya saat mendengar pembicaraan El dan Vellyn.

“Ya, itu sih terserah lo. Kalo mau putus ya, yaudah sana samperin Al nya.”

Jawaban Vellyn membuat El berpikir.
“Tapi keadaannya lagi kayak gini, Vel. Gue mau putus sama dia secara baik-baik.”

“Kenapa harus  baik-baik? Dulu, sebelum lo jadian sama Al, kalian, kan, nggak pernah akur juga. Hmm, apa lo udah mulai suka sama dia?!”

Mendengar itu, Al sedikit terkejut, ia mengernyitkan keningnya berpikir apa maksudnya. Sementara El hanya terdiam.

“Wahh, nggak sia-sia gue ngasih tantangan buat lo nembak Al waktu itu! Naksir juga kan, lo! Bangga nih punya temen kayak gue!” girang Vellyn.

Lama tak bergeming, akhirnya El menggeleng-gelengkan kepalanya ragu. “Ihh enggak ya, Vel! Gue nggak suka sama Al! Orang keras kepala gitu gue sukain. Ogah banget. Bikin gue emosi aja!” bantah El, menjawab pertanyaan Vellyn sebelumnya.

AL & EL || On Going (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang