Karena misi, diriku terjebak disini(2)

409 53 6
                                    

"Aku memang tidak tahu mengapa. Tapi bisa kau jelaskan mengapa kau harus membawa Michelle?"

Ia tersenyum sembari mengangkat satu alis. Jujur saja, ia merasa sosok dihadapannya ini bukanlah orang baik, ataupun idola semua orang. Di matanya, sosok tersebut hanyalah manusia egois.

"Kau tidak tahu alasan ku? Baiklah, biar ku jelaskan. Aku melakukan ini karena Michelle yang memintanya"

"Bohong"

"Dan dia membenci mu juga Rachel"

"Kau bohong"

"Dia juga mengatakan ingin mati saja jika melihat kalian berdua lagi"

"KAU BERBOHONG!"

Merasa sudah puas, ia memutar tubuhnya; berniat pergi dari sini lantaran tidak ada yang perlu dilakukannya lagi, karena keinginan kliennya sudah selesai.

"Ayo Kimimaro kita pergi. Semuanya sudah selesai"

"TUNGGU! KEMBALIKAN MICHELLE!"

Saat sosok itu hendak meraihnya-

Blaaarrrh!

Api hitam datang entah dari mana dan membakar dia termaksud dengan sosok bernama Kimimaro. Tidak memakan waktu, seluruh tubuh kedua orang itu terbakar habis dan tidak menyisakan apapun, terkecuali abu dari pembakaran.

"AAAHHHHHHH!!!!!"

****

Matanya terbuka lebar, serta nafasnya memburu bagai sehabis lari maraton. Meraba sekitarnya-tangannya merasakan sensasi lembut juga hangat, dan sebuah benda empuk yang berada di sisi kirinya. Dia memastikan kembali, ternyata dirinya berada di atas kasur dengan guling dan selimut tebal. Ia memaksa bangun tetapi saat itulah rasa nyeri di kepalanya mulai menyerang. Sial, sakit sekali hingga ingin mati rasanya. Namun ia memaksa bangun. Setelahnya ia baru menyadari akan dimana ia berada.

"Oh.... Kamar gua toh"

Benar, ini di kamarnya. Menatap sekeliling; ia pun merasakan hal aneh seakan ada yang terlupakan. Beberapa detik berfikir, akhirnya ia menemukan jawabannya.

"Kok gua disini?"

Dia melongo dengan tampang orang bodoh dan tanpa disadari-

Brak! Tap, tap, tap!

"GROOOAAAKK!"

Seekor harimau mendobrak paksa pintu kamar, pintu tersebut hancur dan membuat sang pemilik kamar terkejut. Bukannya merasa bersalah, hewan karnivora itu lantas berlari setelah merusak pintu. Akan tetapi ia berlari menuju (y/n) yang berada di atas kasur.

Bruk!

Harimau tersebut langsung menerjang (y/n) tanpa memperdulikan kondisi sang majikan. Entah apa yang difikirkan hewan ini-yang jelas (y/n) hampir mengalami sesak nafas lantaran bobot si harimau.

"Leon.... Gua tau elu khawatir, tapi jangan ngerusak fasilitas rumah juga kali" Ucap (y/n) sembari mengelus kepala harimau bernama Leon.

Sejujurnya bukan hanya Leon yang berada di kamar (y/n). Sosok pria berjambul kuning khatulistiwa dengan baju hero yang masih melekat padanya, dia yang (y/n) sebut sebagai orang tuanya namun terkadang-sifat kurang ajar (y/n) tidak menunjukkan demikian. Pria itu berjalan cepat lantaran masih mengkhawatirkan kondisi (y/n).

"Ayah? Kau ingin berangkat kerja?" Tanya (y/n) yang menatap orang tersebut.

"Aku baru saja kembali, dan ini adalah rekor tercepat ku lantaran mengingat kau sedang sakit di rumah" Jelas sang ayah yang sudah memasang mimik khawatir meski tidak perlu di perjelas.

Last or not?:( BnHA x Reader x OC ) {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang