Festival! The final game

1K 240 62
                                    

Tempak duduk 1-A menatap khawatir terhadap teman sekelasnya. Midoriya masih tidak dapat mengendalikan tubuhnya bahkan, suara penyemangat Iida tidak digubris oleh rambut brokoli itu.

Ingin sekali (y/n) membantu menggunakan quirk The emperor's orders- nya. Tapi jika digunakan, si tokoh utama tidak akan berkembang. Lalu dirinya malah melanggar peraturan dan di tendang ke akhirat atau lebih parah lagi, ia akan dilempar ke dimensi lain.

Oh tidak, jangan sampai itu terjadi dan (y/n) tidak mau.

All Might yang memperhatikan dari lorong sambil berbisik agar Midoriya segera sadar. Dia tidak ingin penerusnya berakhir dengan mudah.

"Mungkin kau tidak tahu, tapi dengan quirk seperti ini pun, aku juga punya mimpi" Shinsou menatap punggung Midoriya yang semakin dekat dengan arena luar "Ayo cepat kalahlah dan biarkan aku maju" sekilas, tatapan Shinsou mengarah pada anak-anak 1-A. Lebih tepatnya mengarah ke (y/n).

Wusssshhhh!!

Dan harapan (y/n) terkabul.

****

Tap tap tap!

Kamu segera berlari menuju lorong dimana, para peserta keluar masuk arena pertarungan. Midoriya berhasil mematahkan quirk Shinsou dengan cara, melukai jarinya dan membuat dirinya bisa lolos ke babak selanjutnya. Sedikit pertarungan diantara Shinsou dan Midoriya tapi, berkat perkataan jujur Shinsou yang bermaksud untuk menghasut Midoriya, banyak para pro hero tertarik kepada si remaja indigo itu. Ditambah, pada saat babak kedua dirinya menjadi pusat perhatian karena mendapat posisi pertama.

"Hosh...hosh.."

Sebenarnya kamu ingin menemui Midoriya dan berniat menyembuhkan lukanya tapi, kau malah salah jalur. Sehingga, pertemuan tidak sengaja dengan remaja indigo itu terjadi. Seharusnya tadi kau berbelok kearah kanan tapi, karena terlalu panik dengan luka Midoriya jadinya kau mengambil lorong kiri.

"Sianying! Kenapa gua jalan kesini?" Batin mu.

Pikiran mu melayang, pada saat Shinsou mengusap bibir mu. Membuat kamu sampai menahan nafas. Langkah kalian berdua terhenti. Jarak kalian hanya beberapa langkah saja sehingga, Shinsou dapat melihat gadis topeng itu dengan jelas.

"Ahahaha maaf, salah jalan" hendak berbalik tapi

"Tunggu"

Shinsou mendekati mu. Ia merasa heran, kenapa gadis itu datang kemari dengan suara deru nafas seakan dia berlari kemari?

(Y/n) hanya diam dan membiarkan Shinsou mendekat. Entah apa yang menahan kaki pendek (y/n) sampai enggan untuk bergerak.

"Hei, kenapa kau disini?" Tanya Shinsou dengan wajah malasnya.

"Aku sa-" (y/n) terkena quirk Shinsou. Ia lupa memasang Shield jadinya Shinsou dengan mudah mencuci otak (y/n).

"Pffft" Shinsou sedikit tertawa karena, gadis didepannya ini terkena quirk nya. Tangan Shinsou dengan leluasa memegang topeng (y/n) dan membukanya. Rambut yang panjangnya yang telah diubah sepunggung itu mulai terlihat, perlahan helai demi helaian keluar dari topeng tersebut.

"Sangat disayang kan, padahal wajah bodoh mu itu lumayan. Tapi kenapa kau malah menutupi nya?"

Pipi yang sedikit merah muda, serta bibir mungil merah menawan telah akrab diingatkan Shinsou. Topeng itu akhirnya dibuka oleh Shinsou Hitoshi.

Wajah Shinsou mendekat. Sedikit menunduk lantaran, mengingat tinggi si gadis itu.

Cup

Sebuah ciuman mendarat di dahi (y/n). (Y/n) masih dalam kendali Shinsou, jadinya dia tidak tahu kalau topengnya dibuka dengan leluasa oleh remaja itu. Untunglah Jatayu tidak ada di sana. Jika ada, pastinya Shinsou akan berakhir dirumah sakit atau sebagian tubuhnya berada di perut pemuda pucat itu.

Last or not?:( BnHA x Reader x OC ) {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang