Cie mikirin doi

1.2K 248 58
                                    

Remaja berurai indigo dengan kantung mata yang sedikit berkurang ( berkurang 2 milimeter ) duduk termenung di tempat duduknya. Peristiwa kemarin membuatnya tidak bisa lupa dengan wajah putri salju dengan gaya tomboi, juga kucingnya yang imut.

Flashback

"Huweee!!!" (Y/n) menangis sampai tidak sadar banyak pasang mata tengah memperhatikan mereka.

"O-oi! Kenapa kau menangis?" Shinsou panik. Tiba-tiba gadis itu berterimakasih menggunakan B' Inggris dan sekarang malah menangis?!

Orang-orang yang berlalu-lalang melihat mereka berdua, beranggapan jika mereka adalah pasangan yang tengah bertengkar. Bahkan ada yang terkekeh geli melihat kepanikan Shinsou.

"Mama, Nee-san itu kenapa?" Seorang anak kecil yang datang bergandengan dengan seorang wanita tua, menunjuk (y/n) yang menangis genjer.

"Dia sedang bertengkar dengan calon suaminya" ucap wanita itu dengan senyum jahil lalu kabur (?) Sambil menarik anaknya.

Shinsou berkedip tiga kali, juga memastikan apa yang baru saja ia dengar lalu ia menengok (y/n) lagi.

"Cih"

Karena muak dengan tangisan gadis itu, akhirnya ia menarik lengan (y/n) dan membawanya ketempat dimana orang-orang tidak memandangi mereka. (Y/n) hanya bisa pasrah dibawa pergi, (y/n) masih sibuk dengan acara menangis dadakannya dengan tersedu-sedu.

Untunglah Leon dibawa (y/n) menggunakan satu tangan. Jika tidak, mungkin harimau mini itu akan terjatuh lagi dan kabur untuk kedua kalinya.

****

"Sudah tenang?"

(Y/n) mengangguk. Hidungnya ia usap-usap, menghasilkan warna merah ditambah disekitar pipinya terdapat rona merah jambu, menambah kesan layaknya anak kecil.

"Kawaii" Batin Shinsou

Leon yang melihat sinetron dadakan tersebut, hanya menunjuk wajah datar dan kembali tidur dipelukan (y/n).

Shinsou mengeluarkan sapu tangannya berwarna hitam, lalu memberikan nya kepada gadis cengeng itu. yah itulah sebutan Shinsou untuk gadis dihadapannya. Sapu tangan itu diterima (y/n) dengan senang hati, (Y/n) membuka topinya dan mengusap air matanya dengan sapu tangan itu.

Mata Shinsou membulat. Dugaannya ternyata benar, gadis itu adalah orang yang ikut ujian bersamanya dan membantu mengobati lukanya. Rasa bersalah muncul pada remaja indigo itu, dulu ia sempat menyalahkan gadis itu sebab, kegagalannya yang masuk kelas prodi pahlawan. Tapi setelah dipikirkan lagi, ia juga yang salah karena terlalu lemah.

"Maaf, tadi aku terlalu panik karena, Leon hilang begitu saja" jelas (y/n). Belum sampai disitu ia menjelaskan lagi dan menatap wajah Shinsou "Tapi karena mu, Leon bisa kembali. Aku sungguh berterimakasih" (y/n) tersenyum ramah, membuat remaja indigo itu sedikit salah tingkah karena, baru kali ini ia berhadapan dengan seorang gadis.

Shinsou menggaruk tengkuknya, mencoba menghilangkan kegugupan nya tapi tetap saja, aura cerah gadis cengeng itu benar-benar membuatnya menciut.

Tuing! (?)

Ujung rambut (y/n) yang ikal muncul. Mungkin karena ia sering memakai topi jadinya, rambut yang hampir mirip All Might itu tidak pernah nampak dan terkadang (y/n) menghilangkan jambul itu.

Kegugupan Shinsou reda hanya karena jambul lucu di urai (h/c) mu. Dalam hatinya ia tertawa dan heran lantaran, dari mana munculnya rambut aneh itu?

"Ya, sama-sama" walau Shinsou memasang wajah datar, sebenarnya ia hanya bingung harus berekspresi seperti apa.

"Nama ku Toshinori (y/n) dan kucing ini Leon" (y/n) mengangkat Leon dengan kedua tangannya.

Last or not?:( BnHA x Reader x OC ) {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang