.
.
.
'you are the greatest'
.
.
🔥🔥🔥Satu minggu setelah kejadian dimana Adira membisikkan sesuatu kepada Ana.
Tidak ada kata pertengkaran namun sedikit bacotan.
Tidak ada pembicaraan antara keluarga, tetapi selalu saja para Abang twins dan lainnya mencari gara-gara kepada Adira dan ketiga sahabatnya meskipun Adira dkk tidak menanggapi sama sekali. miris gila.
Adira, Bianca, Jeslyn, Aria sungguh merasa jengah namun ia tak ingin mempunyai masalah dengan para sampah muda itu meskipun mengeluarkan sekatapun ia tidak akan mau.
"turun" titah Adira kepada sahabatnya untuk turun dari mobil saat sampai di gedung sekolah 'Pelita Bangsa'
Seperti biasa empat gadis ini selalu menjadi pusat perhatian dengan wajah angkuh, tatapan menajam mengintimidasi, aura dingin mencekam.
Tidak ada yang berani memekik histeris meskipun sampai ada yang menggigit bibir dalam agar tak mengeluarkan suara.
Saat akan melangkah memasuki koridor sekolah Adira dkk dikejutkan dengan mobil yang berhenti tepat di depan mereka. Ingin berbicara namun diurungkan ketika melihat empat lelaki yang mereka kenal di dalamnya.
"hai" sapa Avandy kepada Adira dengan tersenyum. Namun hanya dibalas tatapan datar oleh sang empu.
Avandy yang melihat tatapan Adira dan tak mendapat balas sapaannya seketika matanya memanas. Ia menunduk tak berani melihat wajah Adira yang tak berexpresi itu.
"bisa tidak mengejutkan dengan berhenti tepat di depanku" tanya Adira dengan nada dingin.
"Ara" tegur Bianca tak tega melihat Avandy seperti itu namun tak urung jika ia ingin sekali tertawa.
Avandy ingin sekali menangis rasanya tetapi ia malu jika menangis didepan semua warga sekolah ini. Namun sial sungguh sialnya air mata ini lolos begitu saja. ah sudahlah.
"m-maafin Al" cicit Avandy yang masih setia menunduk.
Sahabat Avandy tak tega namun juga ingin tertawa.
Gavin yang tak kuasa menahan tawanya meloloskan kekehan kecil. Ria yang mendengar kekehan kecil Gavin langsung saja menatapnya tajam.
Merasa seperti ada yang menatapnya Gavin sontak mendongak dan hap netranya menangkap netra yang menatapnya tajam membuat ia meringis ngilu seperti sebuah peringatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Bersama (ON GOING)
Ficção AdolescenteDia si gadis dingin dan tiga sahabat yang sama dinginnya. Ya mereka Adara, Jessica, Billa, Rina yang bertransmigrasi ke gadis cabe-cabean, suka membully, semena-mena hanya untuk menarik perhatian orangtua terutama abang-abang nya yang tak lain tak...