12 : 12

3.7K 433 10
                                    

'Mereka bukan lagi ku anggap sahabat, namun saudara yang tak terpisahkan' ~ Four Girls BR

Hari ini empat gadis cantik akan melaksanakan rencananya yang hanya mereka tahu.

Mereka berempat memakai baju serba hitam kesukaannya.

Tepat pukul 09.00 malam mereka menyelinap keluar melewati jendela kamar Ria yang mudah untuk menuju ke bawah tanpa repot-repot tanjak-menanjak.

"huhh, oke let's go" ujar Jeslyn.

Mereka memasuki mobil hitam bergambar bunga mawar hitam yang sudah setia menunggu tepat dibelakang mansion.

"kau keluar" suruh Adira terhadap anggota BR.

"baik Queen" jawabnya sembari menunduk dan memundurkan diri.

"Club Goald" pinta Bianca terhadap Ria yang duduk dibangku pengemudi.

"baiklah"

Hening.

Itu yang dirasakan mereka saat ini. Begitulah jika mereka menjalankan misi, mereka akan serius terlebih dahulu untuk memfokuskan tujuannya.

Saat sampai di tempat jamuan para pemuda malam hari 'Club Goald'. Mereka masuk dengan seluruh tubuh serba hitam dan wajah yang tertutupi masker serta topi yang dipakainya.

Hal pertama mereka menginjakkan kaki kedalam adalah suara dentuman musik yang sangat keras dengan pemandangan menjijikkan menurut mereka. Bagaimana tidak banyak sekali yang berciuman terang-terangan sembari grepe-grepe bukan malah memasuki kamar. Ah mungkin mereka tidak memiliki uang? pikir mereka.

"Bar" ucap Adira yang diangguki sahabatnya sembari berjalan menuju Bar.

"wine 4" ucap Adira.

"silahkan"

"thanks"

Mereka meminum bersama dengan memperhatikan sekitar.

Hap

Mereka menemukannya. Sudut bibir mereka terangkat saling pandang, seperti mengerti mereka menganggukkan kepala dan langsung berpencar.

Adira yang masih berada ditempat menelfon salah satu anggotanya.

"hallo Queen, apa yang bisa saya bantu"

"kemari, jadilah pembisnis dan persiapkan semuanya"

"baik Queen perintah diterima"

Adira mematikan panggilan tlfon sepihak.

kau sungguh merepotkan gadis kecil, sangat-sangat bukan tandinganku ujar Adira dalam hati dengan menatap dalam orang itu dalam.

Jeslyn berjalan sembari mencari-cari orang yang tepat.

"kau" panggil Jeslyn kepada lelaki yang baru saja keluar kamar mandi.

"ah ya ada apa? apa kau ingin bermanja denganku sayang" jawabnya mencolek dagu Jeslyn dengan mata yang dikedipkan satu menggoda.

"diamlah!" sentak Jeslyn. "jika kau tak ingin tinggal namamu saja saat ini, turuti permintaanku" bisiknya membuat lelaki itu merinding memandang ngeri gadis didepannya yang tak tahu berwajah seperti apa.

Dengan gugup ia membalas "b-baiklah apa yang kau mau"

"aku ingin kau menggoda gadis disebelah sana jika dia tergoda denganmu akan kupastikan rekeningmu bertambah uang, simpel bukan?"

"itu hal kecil nona" jawabnya PD.

"tetapi kau tak akan memasukkan ia kedalam kamar lelaki brengsek! hanya goda dia disana biar aku bisa memantaunya, dan terserah kau apakan dia kecuali itu, sanggup?"

Jiwa Bersama (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang