11 : 11

4K 437 44
                                    

Samuel dkk melototkan matanya tak percaya, mereka sama es batu papan tulis wht the fck!!! jeritnya dalam hati.

___________________________________________

Ya meskipun temennya ada yang seperti Avandy dkk yang datar dan dingin, heyyy tapi mereka tidak sama dengan Avandy dan ketiga sahabat si dingin itu.

"untuk" jawab Jeslyn dingin.

"k-kak Adira kan sering mau makan disini bareng kami tapi gak pernah dibol--" ucap Ana melenceng dengan menunduk takut. Namun ucapannya terpotong dengan suara dingin Ria.

"kami bertanya un-tuk a-pa" ejanya dengan menatap Ana yang tak berani menatapnya.

"udahlah An lo gak usah terlalu baik jadi orang, gak usah ladenin orang jahat apalagi murahan kayak mereka" celetuk Andra tanpa melihat Avandy dkk dan Adira dkk menatapnya sangat tajam.

"jangan gitu bang Andra mereka saudara a-aku, aku gak pernah masukin dalam hati kok ucapan maupun tindakan mereka sama aku" jawab Ana sarkas dengan sura bergetar menahan tangis namun dipastikan ingin menarik perhatian orang agar berpihak kepadanya.

Avandy merasa jengah melihat drama didepannya dan juga sedari tadi ia menarik-narik seragam yang Adira kenakan dengan posisi tangan masih merangkul pinggang Adira posesif.

"ulet bulunya banyak drama ih Araa" bisik Avandy ke telinga Adira.

Mendengar bisikan dari Avandy, Adira tersenyum sangat tipis namun terlihat oleh Samuel dengan tangan yang sedari tadi terkepal dibawah meja ketika melihat dua sejoli itu yang terus saja menempel.

"Andra, lebih baik sumpal mulutmu yang seperti perempuan" desis Bianca tenang dan rendah.

Andra gelagapan mendengar suara rendah milik Bianca, namun ia segera bisa menetralkannya "m-memang benerkan, lo lo pada murahan, paling juga lo drama sekarang tak-tik lo kebaca kali" sinisnya meskipun ia gemeteran saat ini.

"Andra Andra kemarilah kubantu kau menjahit mulutmu hmm" Adira menyahut namun masih tenang.

Mendengar suara dingin Adira membuat Andra kembali menciut tak bisa lagi ia menyembunyikan wajahnya yang berkeringat ditambah perkataan Adira bak psychopat.

Tak mendapatkan jawaban dari sang empu Adira tersenyum miring "lihatlah Andra" ucap Adira seketika membuat Andra mengok kearah Andra termasuk Samuel dkk dan juga Ana.

Cup

Adira menciup pipi kanan Avandy sedikit lama membuat para murid yang menonton termasuk guru yang melihat terpekik histeris.

'aaa soswetttt'

'anjing mereka uwu banget'

'gue mau dong dira huhu'

'nyesel gak tuh samuel buang Adira yang berlian demi mungut sampah para kuman haha'

'Ana kalah cantik sayyyy sama Adira mah'

Avandy yang mendapatkan ciuman dari Adira tiba-tiba membuat ia mematung tak percaya, wajahnya memerah menahan malu namun juga senang.

Jiwa Bersama (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang