Part 3 || Preman

14 3 0
                                    

Sorry kalau ada typo atau kata kata yang gak pas.

––Selamat membacaaaaa––


Ketiganya kini duduk di kursi taman yang tak jauh dari lapangan basket.

Suasana hening yang terdengar hanya suara tiupan angin dan hentakan kaki para mahasiswa dan mahasiswi yang lewat.

Willi berdehem sebelum bicara agar suasana tak terlalu canggung.

"Ehem,gua cuma mau bilang,gua jadi pengganti Willy,lebih tepatnya gua sekarang jadi ketua tim basket" Jelas Willi dengan wajah datarnya.

Kedua gadis itu langsung menatap Willi dengan tatapan elang,bukankah tadi Willi sedang duduk bersama dua gadis cantik?mengapa sekarang kedua gadis itu seperti serigala yang garanggg?

"Cih..cowok kayak lo?mana bisa jadi ketua tim basket disini" Gertak Vera langsung membuang muka.

Carin menopang dagunya lalu mencubit lengan Willi.
"Gila lu,mana bisa lu diposisi kakak gw wlee" Ejek Carin masih dengan tatapan elangnya.

Tanpa ba-bi-bu Willi berdiri dari duduknya
"Gua tuh jago kalo main basket" Bangga Willi dengan kedua tangan di pinggangnya.

"Carin,sahabat lo ini nih,kayak Serigala kelaperan,natapanya tajem amat neng...neng.." Ucap Willi seraya menunjuk Vera.

"Karena lo kelihatannya galak juga cerewet, gua kasih lo nilai 30 aja,untung cantik,kalo gak cantik udah gua kasih 0 nilai lo haha" Lanjut Willi dengan tawa bangga.

Kesal dengan ucapan Willi,Vera langsung menginjak-injak sepatu putih Willi membuat Willi meringis kesakitan.

"Helehhh,kayak pelajaran matematika gue aja nilainya 30, gak sekalian 50 aja?tanggung." Cibir Vera.

Willi masih sibuk dengan mengusap-usap sepatunya yang kotor akibat Vera,tak memperdulikan apa yang Vera ucapkan.

"Vera!minta maaf sama sepatu gua!kasian tuh dia jadi nangis" Perintah Willi sambil mengusap-usap ujung sepatunya.

Vera membulatkan mulutnya seperti angka 0,tak menyangka pria didepannya ini sangat gila.

"Utututu,kasian banget sepatunya sampe dekil gini,gak pernah dimandiin sih ama papanya yah?" Tanya Vera pada sepatu kets itu lalu mengusapnya pelan.

"Bukan gak pernah dimandiin! Lo yang bikin dia kotor dan sedih,kasian dia" Willi membela sepatunya bagaikan membela anaknya sendiri.

Carin yang berfikir sahabatnya ini se-frekuensi dengan pria gila itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Carin menatap singkat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya.

"Vera ayok bentar lagi kelas dimulai" Ajak Carin langsung beranjak dari tempatnya.

"Ayoooo"

Willi berdiri mematung melihat dua gadis yang sudah memunggunginya,ia berpasangan dengan siapa?tak ada yang menemaninya.ada yang mau temenin?

"Heyy Carin,Vera,Gua sama siapa dongg?" Teriak Willi pada dua gadis yang sudah mulai jauh.

"BODO AMATTT" Teriakan kompak dari Vera dan Carin.

• • •

Terlihat awan gelap mulai menutupi birunya langit,awan itu terlihat sedih bukan?tampak sedang menahan air matanya.

Willi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang