TAK DISANGKA

1.5K 273 39
                                    

5 Bulan yang lalu

"Hallo Ren, tolong kamu siapkan 4 tiket pesawat untuk penerbangan malam ini ke Melbourne" ucap Al dalam panggilan telepon.

"Baik pa akan siapkan" jawab Rendy

"Harus ada malam ini ya soalnya urgent banget Ren" ucap Al dengan penuh kepanikan.

"Memang nya ada apa ya pa sampai bapa panik seperti ini?" jawab Rendy yang penasaran.

"Aletha tertusuk pisau dan kondisinya sekarang sangat lemah, jadi saya harus segera ke sana" ucap Al menjawab pertanyaan Rendy.

"Semoga non Aletha baik-baik aja ya pa, saya akan segera siapkan tiket pesawat nya" jawab Rendy prihatin.

"Iya Ren, saya tunggu di bandara malam ini ya" ucap Al diakhiri pembicaraan nya dengan Rendy.

"Baik pa" jawab Rendy dan panggilan telepon itu pun berakhir.

"Aletha kenapa ka?" Ucap Ricky yang ternyata berada di depan pintu kamarnya sejak awal pembicaraan nya dengan Al di telepon.

"Aletha tertusuk pisau dan kondisi nya sangat lemah sekarang" jawab Rendy sembari terus mencari tiket pesawat menuju Melbourne. Ricky yang mendengar itupun sangat terkejut.

"Kenapa bisa Aletha tertusuk pisau ka?" Ucap Ricky dengan suara yang melemah.

"Kakak juga gak tau Rick" jawab Rendy singkat

"Yaudah kalau gitu siapin tiket pesawat untuk aku juga ka, aku mau lihat kondisi Aletha" ucap Ricky dan langsung mendapat tatapan tajam dari Rendy

"Jangan ngarang kamu Rick, gak mungkin kan kamu mau berangkat bareng sama bos kakak" ucap Rendy kesal

"Kakak tau Aletha pacar kamu, tapi kamu juga harus tau diri kalau kakak kamu ini asisten pribadi Pa Al papah nya Aletha jadi gak sopan kalau seandainya kamu ikut bareng mereka pergi ke Melbourne" lanjut Rendy dengan nada yang sedikit meninggi.

"Iya gw tau ka, tapi Aletha itu pacar gw ka" jawab Ricky yang kesal dengan ucapan Rendy.

"Kalau memang mau berangkat kakak akan belikan tiket pesawat yang sama dengan pak Al tetapi beda kelas agar kamu tidak bersama pak Al" ucap Rendy yang membuat Ricky senang

"Yaudah gak apa-apa ka, tapi gw juga mau lu ikut" jawab Ricky

"Gak bisa, siapa yang nantinya gantiin pak Al selama di Melbourne kalau bukan gw" ucap Rendy membalas ucapan Ricky.

"Yaudah gw berangkat sendiri aja" jawab Ricky dan langsung bersiap-siap untuk pergi ke Melbourne

_*_

Pukul 20.00 WIB di Bandara Internasional Soekarno Hatta Al, Andin, Oma Rossa dan Reyna sudah siap untuk pergi ke Melbourne dan pesawat mereka akan take off pukul 21.00 WIB. Al yang terus dilanda kecemasan pun tak henti-hentinya melafalkan doa untuk Aletha agar tidak terjadi sesuatu yang lebih buruk lagi.

Sedangkan Ricky menunggu di tempat yang tidak terlalu jauh dari Al dan keluarga nya karena mereka akan satu pesawat namun beda kelas karena Al dan keluarga nya berada di First Class sedangkan Ricky berada di Ekonomi Class.

Setelah waktu menunjukkan pukul 21.00 pesawat pun akhirnya terbang menuju ke Melbourne. 7 jam perjalanan yang ditempuh oleh Al beserta keluarga nya akhirnya mereka sampai di Melbourne dan langsung segera menuju ke Rumah Sakit Royal Melbourne.

"Excuse me, can talk to the patient's family" (Permisi, apakah bisa bicara dengan keluarga pasien) ucap seorang dokter Perempuan yang baru saja keluar dari ruang ICU.

"I'm her Father" jawab Al

"Terjadi kerusakan pada ginjal pasien akibat luka tusuk tersebut, sehingga kami harus mengangkat satu ginjal pasien dan apabila pasien tidak segera mendapatkan donor ginjal maka nyawanya akan terancam" ucap dokter tersebut menjelaskan kepada Al (dalam bahasa Inggris ya)

Wife For My FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang