RUMIT

1.5K 347 69
                                    

Pagi ini Andin terbangun dari tidurnya namun tidak seperti biasanya ketika ia bangun langsung melihat suami tercinta di sebelahnya karena setelah perdebatan tadi malam Andin tidak tidur di kamarnya dengan Aldebaran melainkan tidur di kamar tamu seorang diri.

"Mas Al udah bangun untuk sholat subuh belum ya?" Gumam Andin sesaat setelah ia mendudukkan dirinya dan bersandar pada dashboard.

"Kalau aku bangunin takut mas Al masih marah sama aku, gak enak banget pagi-pagi udah berantem" lanjutnya dan akhirnya Andin memutuskan untuk mengambil wudhu dan setelah itu melaksanakan kewajibannya yaitu sholat subuh.

Disisi lain Aldebaran sudah selesai melaksanakan sholat subuh nya dan saat ia sedang melipat sajadahnya dering handphone nya berbunyi dan panggilan tersebut dari Rendy Asisten Pribadinya.

"Selamat pagi pa, maaf saya menggangu pagi-pagi sekali" ucap Rendy dalam sambungan telepon tersebut.

"Pagi, ada apa rend?" Tanya Al

"Saya mau mengingatkan jam 7 pagi ini bapa ada meeting dengan client dari Australia pa" jawab Rendy meningkatkan Al untuk meeting.

"Hampir saya lupa rend, terimakasih sudah mengingatkan, untuk semua berkas sudah siapkan?" Jawab Al dan kembali menanyakan persiapan meeting nya.

"Sudah pa, semuanya sudah saya siapkan" jawab Rendy

"Yasudah kalau begitu saya tutup telepon nya terimakasih sudah mengingatkan ya rend" ucap Al dan panggilan telepon itu pun berakhir. Al  pun langsung bersiap-siap untuk pergi ke kantor pagi ini.

Di kamar tamu tempat dimana Andin tidur semalam terdengar sebuah suara yang sedang memanjatkan doa kepada Allah SWT dan orang yang sedang berdoa itu adalah Andin.

"Ya Allah, jika masalahku dan suamiku adalah ujian darimu untuk meningkatkan keimanan kami berdua maka berikan lah kami jalan keluar untuk menyelesaikan masalah ini ya Allah" ucap Andin memanjatkan doanya dengan tangan yang menengadah

"Berikanlah kami berdua kekuatan iman agar bisa melewati badai dalam pernikahan kami ini ya Allah, ridhoilah setiap langkah yang nantinya akan kami tempuh. Hanya kepadamu lah aku berserah diri maka kabulkan segala doa yang aku panjatkan kepadamu Amin amin ya robal alamin" lanjutnya dan diakhiri dengan mengusap kedua telapak tangannya ke muka. Setelah menunaikan kewajibannya Andin pun langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

_*_

Drtt Drtt Drtt

Dering telepon Aletha berbunyi dan menampilkan sebuah panggilan dari Dinda dengan segera Aletha mengangkat nya walaupun ia tengah sibuk merias diri dihadapan cermin.

"Ada apa si pagi-pagi udah telepon gw" ucap Aletha kesal

"Assalamualaikum selamat pagi cantik" jawab Dinda menggoda Aletha.

"Waalaikumsalam, ada apa Din?" Tanya Aletha

"Hari ini yang datang ke rapat orang tua murid buat bahas ujian akhir semester siapa let?" Jawab Dinda dan membuat Aletha terkejut karena ia lupa memberi tau Aldebaran hari ini ada rapat orang tua murid.

"Astagaa dindaaa... Gw lupa kasih tau papah gw Din" ucap Aletha panik.

"Lu tuh ya kebiasaan deh, yaudah nanti sebelum berangkat sekolah lu kasih tau aja papah lu" jawab Dinda santai.

"Kalau papah gw gak bisa gimana?" Tanya Aletha

"Kan ada Tante Andin lethaa.." jawab Dinda kesal

"Oiya ya, yaudah thanks udah ngingetin gw bye" ucap Aletha yang langsung menutup sambungan telepon tersebut.

Di ruang makan Andin tengah menata hasil masakannya dan dari arah tangga Aldebaran pun menghampiri Andin di ruang makan.

Wife For My FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang