KECEWA

1.6K 353 61
                                    

Ujian pernikahan pasti selalu ada tetapi yang terpenting bagaimana pasangan tersebut bertahan dan menyelesaikannya
----------------------------------------------------------

DUGH

"Aws.. sakit tau pah" ucap Aletha kesakitan karena tertabrak tubuh besar Aldebaran.

"Maaf" jawab Al singkat dan langsung berlalu meninggalkan Aletha tanpa menunggu jawaban dari Aletha.

"Papah kenapa lagi kenapa ya?" Gumam Aletha yang bingung melihat tingkah papahnya. Aletha pun kembali berjalan menuju kamarnya namun saat melewati kamar Al dan Andin ia melihat pintu nya tidak di tutup dan terdengar suara tangisan Andin dari dalam kamarnya.

"Astaghfirullah, mamah kenapa?" Ucap Aletha panik sesaat setelah masuk kedalam kamar Andin dan melihat Andin sedang teduduk menangis di dekat lemari.

"Mah, Are you oke?" Tanya Aletha yang ikut duduk disebelah Andin untuk menenangkannya. Aletha yang melihat foto-foto Michelle berserakan pun akhirnya menemukan jawaban dari pertanyaan kepada Andin yang tidak dijawab dengan segera Aletha mengutip semua foto-foto Michelle yang berserakan.

"Boleh aku minta kotak cincin nya mah" ucap Aletha dengan sopan meminta kotak cincin yang Andin genggam.

"Aletha, maafin mamah ya nak kalau mamah belum bisa jadi mamah yang kamu harapkan" ucap Andin setelah memberikan kotak cincin pernikahan Al dan Michelle itu kepada Aletha.

"Mamah kenapa bicara seperti itu, bagi Aletha mamah Adnin adalah anugerah yang Allah berikan untuk Aletha karena dengan adanya mamah disamping Aletha sekarang aku bisa merasakan kasih sayang yang tulus dari mamah lagi" jawab Aletha yang terharu dengan ucapan Andin.

"Mamah belum bisa seperti mamah Michelle yang bisa dibanggakan oleh kamu dengan segala kelebihan nya sedangkan mamah hanya ibu rumah tangga biasa yang berdiam diri di rumah dan numpang hidup dari papah kamu" ucap Andin dengan air mata yang terus mengalir.

"Jangan bicara seperti itu mah, aku bangga punya mamah seperti mamah Andin yang selalu ada disamping aku setiap saat yang selalu bisa nemenin aku kapanpun, beda dengan Mamaci dulu yang sibuk dengan karir nya dan hanya punya waktu sedikit untuk aku tapi bagaimanapun aku tetap sayang sama Mamaci dan Mamah Andin" jawab Aletha sembari memeluk erat Andin. Andin yang mendengar jawaban Aletha pun langsung mencium dahi Aletha dengan penuh cinta.

"Mamah lagi ada masalah ya sama papah?" Tanya Aletha setelah melihat Andin lebih tenang.

"Enggak ada sayang mamah sama papah baik-baik aja kamu jangan khawatir ya" jawab Andin berbohong.

"Syukurlah kalau gak ada masalah sama papah, kalau sampai aku tau papah yang buat mamah nangis kaya gini aku juga bakalan marah sama papah" ucap Aletha dengan wajah kesalnya.

"Yaudah mamah bangun yu kasihan adik aku di dalam perut keteken kalau mamah duduk kaya gini" lanjut Aletha dan membantu Andin bangun dari duduknya.

"Makasih ya sayang" ucap Andin berterima kasih kepada Aletha.

"Sama-sama mah, yaudah kalau gitu Aletha ke kamar dulu ya" jawab Aletha dan langsung pergi meninggalkan Andin dengan membawa foto-foto Michelle dan kotak cincin pernikahan Al dan Michelle.

Sementara itu diruang kerja Aldebaran ia sedang duduk menatap layar komputernya dengan pikiran yang tidak karuan.

"Aaahhh.. Andin bener-bener aneh banget cemburu sama orang yang udah meninggal" teriak Al frustasi memikirkan masalahnya dengan Andin.

Wife For My FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang