Part#6.Pertemuan

31 10 0
                                    

Bruuummm!.


Dirga keluar dari kampus karena mata pelajaran telah selesai dan dia langsung pulang kerumahnya. Namun entah apa yang membuat Dirga kurang fokus, dia menabrak sebuah mobil mewah.


Prakkkk!..


"Ya. Mampus Gue!" Woii, ada mata ngga?" Sorry. Aku ngga sengaja! Kamu kulia apa kerja?" Kulia Kak." Ya udah, sana pergi. Dirga merasa legah karena Pria tadi itu tidak menuntut apa-apa padanya.



Ting! Tong!


"Tuan Vier,! Mana Alma?" Lagi di dalam tuan!" ALMA, ALMA,.. Issssst.  brisik bangat sih." Hmmm, ada apa?" Udah siap jalan?" Jalan kemana?" Ya, ampun Alma!" Hari ini kamu bakal ketemu Orang Tua aku. Ketemu Orang Tua kamu?" Iya. emang kenapa?" Ngga, aku ngga mau. Alma!, dengar baik-baik. Apa kamu sudah siap, membayar utang Orang Tua kamu?" Utang?" Sejak kapan Orang Tuaku berutang padamu Vier?" Alma!, Alma!, emang mereka tidak bilang padamu?" Kamu mau tahu berapa utang Orang Tuamu?" Seratus juta. Alma melebarkan matanya, karena dia baru mendengar bahwa orang tuanya memiliki utang sebanyak itu pada Vier.


"Apa kamu sanggup membayar?" Jika tidak, ikutlah denganku bertemu Keluargaku."


Dasar Bajingan! Lo pikir Lo siapa?" Jangan mentang-mentang orang tuaku punya utang padamu, seenaknya kamu mau mendekatiku tanpa memikirkan perasaanku.


"Gimana?" Jalan?" Alma hanya bisa menuruti permintaan Vier yang bersamaan dengan ancaman utang orang tuanya.


"Bi, Alma pamit dulu ya, Bi. Iya Non Alma. Hati-hati disana!" Bi Idha begitu mengkhawatirkan Alma, karena dia takut Vier akan menyakiti Alma lagi.


Kini mobil Vier melaju keluar dan hilang dari pandangan Bi Idha. Dalam perjalanan menuju tempat Vier, Alma deg-degkan dipikirannya dia takut Vier merencanakan hal jahat padanya.


"ayo turun. dengar alma, jika di depan orang tuaku, bersikaplah sopan bagaikan seorang Menantu." ayo jalan, Alma hanya bisa melangkah mengikuti langkah Vier.


"Hallo Mah, Pah, kenalin ini Alma." Vier memperkenalkan Alma depan Keluarganya.



"Ooow. Anak Pak Rey, Sama Bu Winda ya?" Iya Tante. Alma menjawab sambil tertunduk.


"Lalu, bagaimana dengan Pernikahan kalian Vier?" Apa sudah siap?" Mama tenang aja, aku dan Alma sudah menyepakati." Dan satu minggu lagi, kita bakal Menikah. Baiklah sayang. Mama akan selalu mendukung kalian."


Dasar Biadap Lo! Sejak kapan aku setujuh padamu?"

Aku MembalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang