Not Cinderella Story

830 78 10
                                    

Hidup Winter sudah seperti drama saja, dimana dia bertokoh sebagai pemeran utama dan Nicolas sebagai pelakon lainnya.

Ceritanya sudah seperti drama akhir pekan dimana si wanita bertemu dengan seorang pria, bertunangan kemudian berencana untuk menikah. Konfliknya adalah ketika si wanita melihat calon suaminya berselingkuh, semua yang direncanakan hancur. Si wanita kembali ke kehidupannya sebelum bertemu dengan si pria.

Itu bukan akhir cerita si cantik yang disakiti si brengsek, karena pria sialan itu dengan tidak tahu malunya mendatangi si wanita seolah tidak terjadi apa-apa.

Di sebuah drama, pemeran wanita terkadang terlalu baik hingga menjadi tidak rasional dan menerima kembali si pria dengan alasan cinta. Sungguh pendalaman karakter protagonis yang sempurna.

Tapi Winter bukan karakter protagonis, dia adalah si antagonis yang menyiksa salah satu peran dengan sangat menyakitkan hingga mati secara mengenaskan. Winter akan menjadi jahat hari ini.

Hari ini orang tua Nicolas datang tanpa beban, keduanya menyapanya dengan sayang seperti biasa dan mengobrol dengan ayahnya sampai waktu makan malam. Winter bungkam, dia juga belum mengatakan apa-apa kepada orang tuanya perihal Nicolas, jadi dia bersikap senormal mungkin sampai Nicolas datang untuk makan malam.

Ketika matanya bertemu dengan Nicolas, pria itu menatapnya dengan memohon dan memberi kode untuk berbicara berdua akan tetapi Winter acuhkan. Dia muak melihat pria itu menginjakkan kaki di rumahnya dengan begitu ringan dan berbicara dengan riang mengenainya kepada ibunya.

Winter akan mengikuti permainan Nicolas dan membalikkan keadaan di waktu yang tepat. Selagi orang-orang berada di ruang tamu, Winter naik ke kamarnya dan berdandan, dia harus luar biasa cantik saat mencampakkan pria yang telah mengkhianatinya.

Makan malam berlalu dengan tenang, kedua orang tua membicarakan bisnis sedangkan Winter dan Nicolas hanya mendengarkan. Ayah Nicolas membanggakan puteranya sebagai pasangan yang tepat untuk Winter di hadapan ayahnya. Winter mendengus dalam hati, malang sekali mantan calon ayah mertuanya karena akan malu pada ucapannya sendiri.

"Winter, aunty pengen banget pernikahannya dipercepat! Gimana menurut kamu?"

Winter menatap Nicolas yang duduk dengan cemas menanti jawabannya, wajah pria itu terlihat tersiksa, Winter sangat menikmati ekspresi itu, dia ingin melihat yang lebih lagi.

"Tante belum dikasih tahu Nicolas kalau dia mutusin aku?!"

Sontak semua orang yang ada di meja terkejut, raut Nicolas pias sedangkan Winter merasa lega sekali dapat mengatakan ini di depan orang tuanya dan orang tua Nicolas. Dia berpikir panjang tentang cara memberitahu orang tuanya, baguslah orang tua Nicolas datang, dia bisa sekalian membongkar kebusukan pria itu.

"Kenapa?" Nyonya Sinaga bertanya pada puteranya, akan tetapi Winter mendahului dengan menjawab.

"Dia punya pacar lain, tante! Aku udah ketemu orangnya di hotel, aku bahkan lihat mereka ngapain aja!"

Ayahnya tentu marah, Winter mencoba menenangkannya dengan mengatakan Tuhan menyelamatkannya, untung saja dia melihat perilaku buruk Nicolas sebelum mereka menikah, jadi Winter bisa menyelamatkan hidupnya yang mungkin hancur di masa depan.

Setelah itu Winter tidak lagi mendengar apapun tentang Nicolas, bahkan ayahnya menolak menjalin hubungan apapun dengan keluarga Nicolas, relasi bisnis yang terjadi sejak lama terputus.

Winter menjalani rutinitas sehari-harinya dengan bekerja, dia pun mendatangi Indonesia setelah tiga bulan untuk meninjau bisnis ayahnya. Selama itu, Winter tinggal di Villa milik keluarganya yang ada di Puncak, Bogor.

Can We Be Friend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang