Lover

1K 120 71
                                    

Recommended for you song from Winter & Ningning - Once Again

.
.

Yuna memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya dan mengarahkan pandangannya kepada orang - orang yang berdiri di hadapannya.

Ada dua orang paruh baya, keduanya masih sangat cantik dan tampan, Mama mengenalkan Yuna kepada dua orang itu yang merupakan suami-istri dan juga orang tua Pak Rendra.

Yuna kaget tentunya, lalu berpikir jika pantas saja dosennya itu gantengnya paripurna, orang tuanya saja bertampang luar biasa rupawan padahal sudah tua.

Apalagi Ibu dari dosennya yang dipanggil Mama dengan sebutan Ibu Dimitri, beliau luar biasa cantik, awet muda dan bentuk badannya masih sempurna.

Ada dua orang laki-laki yang masing-masing menggandeng wanita. Keduanya adalah saudara kembar Pak Rendra yang lain.

Yuna ingin menganga sangking takjubnya dengan gen keluarga Angkasa, kenapa semua orang paripurna?!

Cewek-cewek yang digandeng kembaran Pak Rendra juga cantik semua, ya, meskipun Yuna selalu ngerasa dirinya sendirilah yang paling cantik.

Yuna sebenarnya ingin berteriak girang saat bertatap muka dengan Javin Angkasa, chef ganteng yang selalu Renaya omong-omongin, dia pengen minta foto terus pamer ke Renaya.

Tapi Yuna bener-bener lagi kelimpungan, dia tidak tahu harus bersikap bagaimana di hadapan dosennya. Apalagi saat Yuna menyadari fakta jika Mamanya bekerja di perusahaan keluarga Pak Rendra, Yuna menyesali perbuatan nekatnya menyosor pipi Pak Rendra.

Sangking gugup dan bingungnya, Yuna bahkan tidak tersenyum dan hanya menganggukkan kepala saat Ibu Dimitri menyalaminya dan juga memberinya pujian cantik.

Padahal biasanya Yuna paling lemah kalau dipuji cantik, bisa langsung nge-fly dia.

Yuna mengerlingkan pandangannya, ingin menilik Pak Rendra dan dia tersentak saat dosennya itu masih menatapnya dengan intens. Tatapan itu sepertinya mampu membuat Yuna nangis sambil berdiri.

Dia tidak sanggup lagi, dia malu, dia kesal, dia sakit hati, dia harus segera pergi dari tempat ini.

Yuna tiba-tiba teringat akan gosip yang beredar tentang Pak Rendra dan Bu Bella, dia berpikir Bu Bella juga datang ke pesta ini dan dirinya merasa sedih secara tiba-tiba.

Yuna diajak untuk pergi ke panggung pengantin dan mengambil foto bersama mempelai, Yuna menurut, sampai dia tiba di hadapan kedua pengantin dan mempelai pria mengenalinya.

Yuna melotot kaget saat Haekal Angkasa membuka cerita di masa lalu.

"Oh, ada kemajuan ya, Ren?!" Kata Haekal Angkasa, "udah sampai lo undang ke sini, berarti udah jadian dong!"

Mampus!

Mulut Yuna kering dengan segala umpatan yang tertahan, dia melihat orang-orang yang berdiri di sekitarnya terlihat kaget, apalagi Mama yang melotot padanya dan seakan menanti penjelasannya.

Yuna menoleh pada Pak Rendra dan pria itu tidak menampilkan ekspresi yang berarti, hanya diam dan datar.

Yuna menghela nafas, kenapa kisah cintanya ada yang seperti ini?!

Can We Be Friend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang