Behind The Story

894 104 62
                                    

Arin mengalami cinta bertepuk sebelah tangan untuk waktu yang lama.

Dia menyukai Mark sejak lama dan ketika Ibunya mencetuskan sebuah perjodohan, Arin adalah pihak yang merasa sangat bahagia dan paling bersemangat.

Dia mengatakan tidak apa-apa pada sikap Mark yang cuek, tidak terbuka dan kaku padanya. Arin berpikir jika suatu hari akan tiba waktu di mana Mark membuka hati dan menerimanya.

Satu tahun, dua tahun hingga empat tahun lamanya Arin menunggu, Mark tidak kunjung juga memberikan hatinya. Arin pun tidak bisa memintanya secara paksa, dan pada akhirnya dia lagi yang terluka.

Setelah pertimbangan yang panjang, Arin memilih untuk melepaskan pria itu, dia tidak mau lebih menderita di kemudian hari. Dia ingin berhenti mengharapkan sesuatu yang tidak bisa menjadi miliknya.

Tidak semua hal bisa Arin dapatkan dalam hidup ini, dengan pemikiran itu, dia bertekad untuk move on.

Tidak mudah bagi Arin untuk melakukannya, dia yang terbiasa mengirim pesan pada Mark merasa kosong saat tidak lagi harus menanyakan kabar pria itu.

Dia menyibukkan diri, bahkan keluar Negeri dan tinggal di sana selama enam bulan demi meneguhkan hatinya.

Setelah kembali ke Indonesia, dia mendapat kabar jika Selena tengah hamil anak pertama, dia pun diundang ke pesta yang diadakan sahabatnya itu.

Arin pikir pesta Selena adalah acara untuk teman-teman sosialita wanita mereka. Ternyata tidak, acara itu mengundang banyak teman-teman Haekal, salah satunya adalah Mark.

Arin sempat tertegun sejenak melihat Mark yang bersendau gurau dengan tamu-tamu yang ada. Dia merasa sedih karena menyangka jika hanya dirinya yang terluka parah karena perpisahan itu.

"Arin!" Panggilan Selena membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke arah Arin yang baru saja datang.

Arin fokus pada Selena dan bertanya, "katanya hamil, kok perut lo masih rata?"

"Emangnya hamil langsung besar gitu perutnya, ya pelan-pelan lah, baru tiga bulan nih!"

Selena merangkul Arin untuk berkumpul dengan teman-teman wanita mereka. Dia melihat pacar Jeno yaitu Lia dan Winter yang merupakan pacar Javin.

"Lo kenal sama selebgram Yuna Antari? Dia masuk perkumpulan sosialita kita?" Arin kaget melihat youtuber yang sering dia tonton kontennya ada di pesta Selena.

"Nggak. Tapi dia bakalan masuk perkumpulan wanita keluaraga Angkasa, dia pacarnya Rendra."

"Oh!" Begitu saja tanggapan Arin.

Selena menyikut lengannya, "ada calon mantan suami, makin ganteng kan?!"

Arin mendelik mendengar candaan Selena, dia memilih duduk di dekat Winter yang sedang menceritakan pruduk terbaru Hermes.

Di tengah perbincangan itu, pikiran Arin terlempar jauh, karena bertemu lagi dengan Mark, dia terbawa pada kenangannya dengan pria itu.

Dia menghela nafas panjang, membuat semua orang yang ada di meja menatap ke arahnya. Arin buru-buru tersenyum dan beralasan ingin melihat-lihat rumah Selena.

Selena pun mengajaknya house tour. Rumah Selena tidak terlalu luas, luas sebenarnya, tapi jika dibandingkan dengan rumah keluarga temannya itu, rumah Selena dan Haekal tidak begitu besar.

Tetapi halamannya sangat luas, ada lapangan tenis dan kolam berenang yang luas. Arin menyukai interior rumah Selena yang cozy dan sangat modern.

"Lo muter-muter aja deh sepuasnya di sini! Gue mau nemuin tamu-tamu lagi!"

Can We Be Friend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang