twenty-two

565 116 122
                                    

TWENTY-TWO : Tentang Keisha dan Kesetimbangan Kimia

...

warning ⚠️

STRONG LANGUAGE (adegan pertama part ini mengandung percakapan yang kurang pantas dibaca pembaca yang masih muda (SMP atau awal SMA))

meskipun engga parah-parah amat, aku rasa baca tulisan aku is not worth ruining your innocence if you're clueless or uncomfortable with the topic.

ceritanya ngga bakal terputus walau bagian pertama dilewatkan (karena ini bukan adegan Arsen-Mari), so don't worry. bagian pertama doang, sisanya aman. alrighty, silakan ramein.

...

Mbak Marissa : kei

Mbak Marissa : kamu hari ini jadwal bimbelnya cuma english kan?

Mbak Marissa : kamu pulang sekolah langsung balik bisa? mas kamu sakit







Keisha mengerutkan kening sedikit sebelum mengetikkan balasan. Tiba-tiba ia merasakan sebuah lengan merangkulnya. Dari parfumnya saja ia sudah kenal, jadi ia bahkan tidak kaget lagi.

"Siapa, yang?"

"Temen mas aku yang pindah ke rumah itu, kamu inget aku ceritain?" balas Keisha sambil mengetik.

"Oh, cemcemannya Alex?" tanya cowok berambut cepak itu sambil mengutak-atik kameranya. Keisha mengangguk. "Lagian si Alex seleranya ngadi-ngadi. Demen kok sama guru sendiri."

Keisha mengendik. Alex, yang adalah teman sekaligus teman lesnya dengan Marissa, memang suka dengan mentor mereka yang satu itu. Sebagai teman satu circle-nya Alvaro, mereka berdua cukup akrab.

"Hari ini aku pulang dulu. Mas aku sakit," katanya sambil nepuk-nepuk tangan Alvaro di atas meja kantin.

"Kamu langsung balik?"

"Hm, mau ikut?" tanya Keisha.

Alvaro bergidik. "Ngga deh."

"Kenapa?"

"Ada abangmu." Cowok itu menyengir. "Lain kali aku singgah. Hari ini engga deh hehe."

"Yaudah." Keisha mengangkat bahu tenang lalu makan ditemani kekasihnya. Matanya tiba-tiba menangkap cewek di meja lain yang sedang curi-curi pandang ke Alvaro.

Ia menghela napas.

Bukan rahasia lagi kalau Alvaro adalah cowok paling anti monogami satu sekolahan. Bercabang kemana-mana, punya pacar dimana-mana, dan sayangnya, Keisha termasuk salah satunya.

Ia sendiri tidak tahu mengapa ia mau-mau saja diperlakukan seperti sampah oleh lelaki itu. Keisha seperti tergantung padanya, mungkin karena mereka sudah dekat sejak dulu, dan karena Alvaro memang dapat diandalkan ketika ia membutuhkannya.

Keisha melirik ke sebelahnya. Ia melihat Alvaro juga membalas tatapan cewek yang dikenalinya sebagai Stara, tiktokers nge-hits yang masih duduk di bangku kelas sepuluh.

Gadis itu mengatupkan mulut. Kalau ia mengatakan ia tidak suka dengan hal ini kepada Alvaro, bisa-bisa ia kehilangan cowok itu sepenuhnya.

"Aku mau ke toilet. Kamu balik kelas gih," kata Keisha setelah menyelesaikan makannya. Ia berdiri dan mengelap mulutnya dengan tisu. Alvaro mengangguk-angguk sebelum mengecup bibirnya cepat. "Akh!" Perempuan itu mendorongnya pergi pura-pura geli, tapi lalu tertawa.

Senyawa | sungchan-winter.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang