THIRTY-ONE : Loncatan Sinapsis
...
18+
explicit content
⚠ depictions of sexual assault ⚠...
From: evelyngupta@everline.com
To: marissaaileen@gmail.com
Subject: Re:About EverlineDear Marissa,
So I was thinking, sejak Everline uda naik sejak tiga taun yang lalu, kita wajib banget punya special project buat anniv ketiga nanti.
Terus gue ngeliat pieces yang lu pilih buat spring collection waktu gue minta pendapat lo minggu lalu. Selera lo is as always, top-notch. As expected dari cewe paling stylish di kampus dulu.
So gurl, what if we officially introduce you as our third anniversary's surprise?
Come to Bandung ASAP. I'll tell you all the details then.
Yours truly,
Evelyn Gupta...
Zakharia Indratama punya kebiasaan buruk tidak peduli akan kepentingan orang lain yang tidak melibatkan dirinya. Seenaknya, agak songong, dengan rambut klimis dan wajah bulat, ia oknum yang paling sering meninggalkan bungkus bekas jajanan di sekitar kantor (yang seringkali membuat Ayu mau gila).
Sore itu ia ngadem di ruang fotokopi, duduk tepat di bawah AC sentral yang membuat aroma seisi ruangan kecil itu agak tidak enak. Arsenio nyaris menghentikan langkahnya di ambang pintu, tapi karena sudah terlalu telat, ia menghela napas diam-diam dan masuk ke dalam.
"Lu, sekalian bantuin gue dong."
Arsenio merasakan ujung folder menusuk rusuknya. Lantas ia menunduk, pada mas Zakri yang duduk tepat di depan mesin fotokopi, tidak peduli kalau ia menghalangi jalan.
"Kenapa?" tanyanya, menerima berkas itu dan merasakan permukaannya lengket. Ia melirik si pemberi yang sedang mengunyah jajanan ayam goreng dari cup kertas di tangannya.
"Kasih ke head project english," ujarnya singkat.
Arsenio mengangguk saja, menempatkan tangannya di atas mesin fotokopi menunggu urusannya selesai sebelum melakukan perintah pria itu.
Zakri berdeham. "Sekarang."
Arsenio tersenyum masam, menyambar amplop kuning itu dan bergegas pergi. Ia juga tidak mau lama-lama di ruangan itu, sejak sepertinya mas Zakri ngadem disana untuk mengeringkan bajunya yang basah habis makan nasi padang seberang jalan yang terkenal super pedas.
Bau keringat bercampur dengan aroma ayam goreng barbekyu dan stella jeruk yang digantung di depan AC, Arsenio sama sekali tidak memprotes kalau ia disuruh pergi.
"Bentar, bentar!"
Arsenio menoleh lagi, mendapati Zakri mengangkat cup berisikan jajanan ayamnya dari atas selembar kertas lagi dan menyodorkannya ke depan wajah Arsenio.
"Kelupaan. Selipin di dalam."
Dasar cup kertas yang berisikan jajanan itu meninggalkan jejak lingkaran yang terbuat dari minyak dan saos barbekyu, tepat di atas permukaan kertas.
"Head project english itu...?" Arsenio bertanya, mau tidak mau menerima kertas itu dari tangannya.
"Mbak Marissa," jawab Zakri. "Kasih ke mbak Marissa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyawa | sungchan-winter.
FanfictionLove doesn't truly ever die. It is revived, with the right person. ... Arsenio tidak sedang buru-buru mencari pengganti Vanya-- perempuan yang sudah meninggalkannya tiga tahun silam, namun masih berdiam di dalam hatinya yang kini terkunci rapat. L...