***
Selamat Membaca"Aku mau cilok goreng dong!!"
Arav mengangguk gemas, membuat Sye didepannya tersenyum sumringah. Sore ini pasangan muda itu tengah berada dipasar sore yang terletak didekat sekolah mereka, yang memang ada tiga hari dalam seminggu.
Sye bergandengan dengan Arav, memesan makanan lebih tepatnya cemilan kaki lima. Sye nampak senang memandang cemilan berbentuk bulat itu yang ditusuk dan digoreng lalu disiram bumbu kacang.
Ah mantap!
"Beli banyak aja langsung, itukan kesukaan kamu," saran Arav berbicara dekat telinga Sye, memang kondisi yang juga ramai saat ini, jadi kalau suara pelan tidak akan terdengar.
Sye menggeleng, "ga deh By, nanti aku mau jajan yang lain, biar perutnya muat,"
"Dasar," kata Arav terkekeh, menarik hidung mancung Sye. "Nih Mbak,".
Sye dengan senang menerima pesanan ciloknya, Arav pun segera mengeluarkan uang dari dompet untuk membayarnya.
"Loh kok kamu yang bayar sih? Ini kan makanan aku," kata Sye. "Makanan kamu, kamu yang makan aku yang bayar, oke?"
Sye cemberut, "aku ganti,"
"Buat apa? Kan aku yang ajak kamu kesini," tolak Arav, menggengam tangan Sye lagi lalu berjalan kembali. "Kamu udah sering jajanin aku, pokoknya nanti aku ganti!"
"Ga mau! Bodoamat!"
Sye mendesis, sebal menyubit perut Arav hingga membuat Arav memekik kaget. "Ih nakal, mainnya cubit-cubitan," ujar Arav ingin membalas Sye lagi, tapi Sye lebih dulu mengindar dan berjalan didepan Arav. Mereka berdua pun akhirnya bercanda bersama, saling mengejar dan merasa gemas satu sama lain.
Setelah sudah membeli banyak makanan dan beberapa minuman, Arav mengajak Sye untuk duduk dimeja dan kursi yang tersedia disana. Sye terkekeh senang, melihat banyak makanan ada diatas meja. Memang, Syehla dan Mona adalah dua orang yang paling hobi makan dan ngemil.
Sye membuka bungkus cilok goreng dan pangsit gorengnya, lalu mencicipinya. Pipi bulat itu terlihat penuh, mengunyah makanan.
Arav terkekeh, sambil meminum minuman berwarna hijau itu. "Biasa ajah," kata Arav mengusap wajah Sye. Sye tertawa, "enak By, jajal deh."
"Suapin," jawab Arav memajukan wajah. Sye mendecih, tapi tetap mengambil makanan lalu disuapkan kedalam mulut Arav.
"Enak kan?"
"Hm, enak banget," jawab Arav mengeluarkan ekspresi lebay, tidak tahan membuat Sye ketawa kencang.
"Eh, tapi kamu ga boleh makan ginian setiap hari, ga sehat," ucap Arav menunjuk makanan diatas meja dengan matanya. Sye menelan dulu ciloknya sebelum menjawab, "justru yang ga sehat itu malah enak banget,"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You ✔
FanfictionMasih mengingatkah kalian sosok tangguh pemberani bernama Pierre Tendean? Pria tampan nan gagah yang tidak takut dalam membela dan mempertahankan ideologi negara. 01 Oktober 1965 tepat ia meninggal. Namun, bagaimana jika sosok yang sudah pergi jauh...