***
Selamat MembacaGuzman Nouris, ayah dari Azzura Maulida Nouris sepertinya sangat mendukung jika putrinya memang ingin 'dekat' dengan Pierre Tamboto, anak dari teman dekatnya. Guzman senang sekali kala mengetahui Azzura ternyata menyimpan perasaan pada Pierre.
Sebagai seorang ayah, tentu saja Guzman ingin putri semata wayangnya dekat dengan orang baik dan perduli macam Pierre. Guzman suka sekali sama kepribadian Pierre yang tenang dan pendiam.
Untuk melancarkan aksi menolong Azzura, Guzman pun sampai rela mencarikan hari atau moment dimana Azzura dan Pierre bisa pergi berdua. Bukan sekedar hari berkencan, tapi juga untuk hari belajar.
"Papa 'kan tau aku enggak suka sejarah," Azzura melemaskan kedua bahunya. Tangannya bergerak menyemprotkan parfum manis dibaju dan dibeberapa bagian tubuhnya.
"Nanti disana aku harus bahas apa sama Kak Pierre, orang aku aja nggak paham," ungkapnya lemas.
Guzman tersenyum lebar, memandang Azzura yang sudah terlihat cantik dengan pakaian yang sangat cocok dengan perawakan imutnya.
"Papa kenapa senyum begitu? Aku lagi gugup banget, nih," Azzura panik. Guzman terkikik geli karena tingkah anaknya, ia menenangkan, "Santai Sayangnya Papa."
Guzman mengusap lembut rambut panjang Azzura yang sudah dihias pita biru. "Kamu 'kan katanya mau pendekatan sama Pierre."
"Iya, bener. Tapi enggak diseminar sejarah juga, Pa," sahut Azzura seolah kehilangan semangat. Didalam hatinya masih ada rasa senang karena akan pergi berdua dengan Pierre, tapi rasa gugupnya juga menyertai karena Azzura sama sekali tidak paham soal materi sejarah, yang dimana itu akan menjadi topik utama untuk Pierre dan Azzura malam ini.
"Pierre tuh suka banget sama sejarah, Sayang," kata Guzman berbicara halus. "Kalo kamu bisa memahami apa yang disukai Pierre, mungkin akan cepat untuk kamu mengambil hatinya."
Azzura mengerjap-ngerjap imut, satu pipinya ia kembungkan. Beberapa detik memilih diam, Azzura terpaksa tersenyum sambil membuang nafas kegugupan.
"Ayo dong, semangat!" Guzman gemas sekali. "Anak Papa sudah cantik banget, Pierre pasti kegemasan ngeliat kamu begini."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You ✔
FanfictionMasih mengingatkah kalian sosok tangguh pemberani bernama Pierre Tendean? Pria tampan nan gagah yang tidak takut dalam membela dan mempertahankan ideologi negara. 01 Oktober 1965 tepat ia meninggal. Namun, bagaimana jika sosok yang sudah pergi jauh...