***
Selamat MembacaSye memarkirkan mobilnya ditempat khusus parkiran mobil. Gadis itu memilih untuk membawa mobil sendiri hari ini, karena nanti selepas pulang sekolah ia akan pergi untuk berlatih Karate.
Sye berhenti mendadak, wajahnya seketika tersenyum cerah, karena apa? Karena Sye melihat sosok Pierre ada diparkiran motor, sedang merapihkan seragam sekolahnya.
"Samperin ga ya? Hn, tunggu disini aja deng," kata Sye, jadi bersender pada tembok tempat parkir.
Terlihat Pierre berjalan, mulai memasuki area sekolah, Sye pun langsung mengejar cowok itu. Para siswi yang melintas tak pernah memutuskan pandangan mata untuk melihat Pierre, mereka semua terlihat sama, melongo dengan penuh kekaguman.
Pierre berjalan santai, tak memusingkan suasana disekitarnya. Sampai akhirnya, sebuah toelan ia rasakan, Pierre tersentak.
"Hehehe, selamat pagi Pierre Tamboto,"
Lagi dan lagi, kenapa harus gadis ini yang Pierre lihat di pagi yang indah serta sejuk ini. Alis Pierre terangkat, sama sekali tak minat menjawab sapaan Sye, teman sekelasnya.
Sye tersenyum, "hm, gue mau minta maaf, pasal kemarin," ujar Sye dengan suara kecil. Pierre membenarkan posisi tas ranselnya. Ia bergumam sebagai jawaban, dan kembali melangkah.
Sye pastinya melongo, hanya mendapatkan jawaban seperti itu, tentu saja ia tidak merasa puas. Kaki Sye melangkah cepat, mensejajarkan kakinya dengan langkah besar kaki Pierre.
"Ngomong-ngomong, kita belum kenalan loh," celetuk Sye, mencairkan suasana dingin pada aura Pierre. Sye mengigit bibir bawahnya, kemudian beralih berhenti tepat dihadapan Pierre.
"Gue Syehla Rahayu Hagawijaya," ucap Sye, mengulurkan tangan dengan ramah.
Pierre berhenti dengan kekesalan yang perlahan muncul. Wajahnya datar, memandang Sye yang masih saja tersenyum di depannya. Bola mata Pierre terputar malas, enggan untuk menjabat tangan Sye. Dengan ketus, Pierre menjawab.
"Udah tau."
Setelah mengatakan itu Pierre kembali berjalan, kini lebih cepat. Sye melongo, tak percaya. Tangannya ia angkat kembali, di lihatnya tatapan miris untuk tangannya yang tak dijabat oleh Pierre.
"Ya Allah, jahat banget sih tuh cowok," miris Sye merenggut.
Sye masuk ke dalam kelas dengan kakinya yang ia hentakkan ke lantai, karena kesal. Matanya melirik sinis Pierre yang sudah duduk di mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You ✔
FanficMasih mengingatkah kalian sosok tangguh pemberani bernama Pierre Tendean? Pria tampan nan gagah yang tidak takut dalam membela dan mempertahankan ideologi negara. 01 Oktober 1965 tepat ia meninggal. Namun, bagaimana jika sosok yang sudah pergi jauh...