***
Selamat MembacaSye, Jesya, Mona serta Nayka dan Bela kini berjalan didalam koridor sekolah. Mereka akan pergi menuju kantin untuk makan siang, karena sekarang sudah memasuki jam istirahat.
Sye mengenyam pendidikan disalah satu sekolah negeri di Jakarta Barat, ia sudah duduk dibangku kelas dua, tepatnya XI Ips 3. Sye sengaja memilih jurusan Ips, karena memang dari awal gadis itu sudah pandai dibidang tersebut. Dan ternyata, disanalah Sye bertemu dengan ke empat sahabatnya, yang sudah dua tahun ini sekelas sama Sye.
Kayanya emang takdir. Mereka saling melengkapi satu sama lain, Jesya yang bebel otaknya, tapi kadang galak juga. Mona yang tegas tapi suka mewek karena hal tidak jelas, Bela si Cantik dengan pesona alam eh maksudnya pesona keindahan, tapi lemotnya minta ampun. Dan Nayka yang jutek, tapi suka girang kesurupan kalau liat cogan.
Dan tentunya, Syehla. Anak paling kepo diantara mereka, paling pinter juga diantara kempat temannya. Dan tentunya, si bodoamatan.
Nayka berhenti mendadak, sukses membuat Sye menabrak punggung gadis itu. Sye mengusap keningnya, menggeplak lengan Nayka sebal.
"Ngapa berhenti mendadak sih anjir?" tanya Sye kesal. Nayka cengengesan, wajahnya berseri memandang lapangan basket yang mereka lewati. Sye dan yang lainnya pun mengikuti pandangan Nayka.
"Kak Bangga Cui!!" serunya histeris, menggoyangkan lengan Jesya. Jesya memekik kaget, sontak melepaskan cekalan Nayka pada tangannya. Pedih.
Sye melongo, "Nay, lo berhenti mendadak cuman mau liat dia?"
Nayka makin cengengesan gila, "hehe. Btw, Sy, udah nanya ke Hayam Wuruk belum, Kak Bangga jomblo nggak?"
Sye memejamkan matanya lelah. Melihat itu, Mona mewakilkan, menoyor kepala Nayka tanpa belas kasihan. "Heh, lo tuh ya, kan kemarin Sye udah bilang, Kak Bangga tuh nggak bener."
"Sialan lo Mon. Sakit pala gue, " Nayka berujar lirih, mengusap kepalanya yang barusan ditoyor Mona.
"Tau nih, kaya nggak ada cowok lain aja deh, Nay." sahut Jesya.
"Haduh, wahai gadis-gadis cantik, beginilah jika mata kalian tak pernah melihat cogan."
"Enak aja. Gue liat tiap hari 'kok, foto Shawn Mendes dikamar tiap hari gue plototin." Jesya berenggut.
Sye makin pusing jadinya. "Udah deh ah, lo juga Nay. Cari cowok lain deh, jangan Kak Bangga."
Nayka merengek, memancing emosi Mona kembali. "Enggak mau ah Sy. Maunya Kak Bangga."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You ✔
FanfictionMasih mengingatkah kalian sosok tangguh pemberani bernama Pierre Tendean? Pria tampan nan gagah yang tidak takut dalam membela dan mempertahankan ideologi negara. 01 Oktober 1965 tepat ia meninggal. Namun, bagaimana jika sosok yang sudah pergi jauh...